kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BTPN targetkan DPK tumbuh 22% di 2012


Rabu, 04 April 2012 / 17:12 WIB
BTPN targetkan DPK tumbuh 22% di 2012
ILUSTRASI. Seorang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah memperlihatkan foto saat sedang menjalankan usaha sebagai syarat untuk menerima BLT di Kantor Cabang BRI di Tangerang Selatan, Jumat (23/10/2020). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/10/2020.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |

JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Tbk (BTPN) bakal menggenjot likuiditas dari Dana Pihak Ketiga (DPK) lebih besar 22% sepanjang 2012. Tahun lalu, BTPN berhasil menjaring DPK Rp 35,6 triliun.

Direktur Utama BTPN, Jerry Ng menerangkan peningkatan DPK itu setara dengan target pertumbuhan kredit di tahun 2012.

“Tujuannya untuk menjaga loan to deposit ratio (LDR) di kisaran 88%-90%,” ujar Jerry. Tahun ini, BTPN menargetkan kenaikan kredit 20%-24% dari Rp 30,3 triliun.

Tapi menurutnya, jika dilihat seluruh dana yang dimiliki oleh BTPN, maka komposisi loan to funding ratio masih di bawah LDR, yaitu bisa dijaga di level 76%-77% sampai akhir 2012.

"LDR merupakan ratio deposito dengan kredit, sedangkan dana kami tidak hanya dari DPK atau deposito tapi juga berasal dari obligasi dan pinjaman," jelas Jerry.

Saat ini, proporsi obligasi yang dimiliki BTPN, jumlahnya sebesar yaitu 10% dari keseluruhan dana dan sebesar 8%-9% terhadap seluruh aset BTPN.

"Dengan loan to funding ratio yang rendah, artinya BTPN punya cukup dana lagi untuk menggenjot pertumbuhan kredit,” tambah Jerry.

Perlu diketahui, sampai akhir tahun 2011, aset BTPN sudah mencapai Rp 46,7 triliun atau naik 35% dibanding tahun 2010.

Dalam periode tersebut, kredit BTPN 49% mengalir ke usaha mikro, 40% untuk pensiunan, 5% untuk pembiayaan dan 6% untuk kredit syariah. "Ke depannya, BTPN akan menaikkan porsi kredit untuk Mikro," aku Jerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×