Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Manajemen Buana Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan atau kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 100 miliar. Nilai ini memang masih mini dibanding bujet keseluruhan perusahaan yang mencapai Rp 3 triliun.
Salah satu penyebab pertumbuhan pembiayaan properti tak ngebut adalah tren kenaikan suku bunga. Ini akan membuat penjualan properti lebih lambat karena harganya menjadi lebih mahal.
Herman Lesmana, Direktur Buana Finance mengaku, pergerakan suku bunga berdampak pada permintaan konsumen. "Akan ada penyesuaian di pasar terhadap bunga yang tinggi,” kata dia.
Buana Finance yang fokus pada pembiayaan alat berat, baru mencicipi pembiayaan rumah di tahun lalu. Perusahaan ini memilih membiayai pembelian rumah seken.
Untuk menggenjot pendapatan, Buana Finance juga akan mengoptimalisasi produk yang bisa memberi kontribusi positif pada perusahaan, serta melakukan pendekatan pada calon nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News