Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi Covid-19 menekan bisnis PT BCA Finance, perusahaan masih mampu mencatatkan perbaikan kualitas pembiayaan.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyatakan tingkat non performing financing di level 1,58% pada September 2020. Ia menyebut pencapaian itu terus membaik sejak Juli yang ada di level 2,08%. Penurunan NPF itu berlanjut pada Agustus menjadi 1,79%.
Roni menyatakan perbaikan kualitas pembiayaan bukan efek dari restrukturisasi pembiayaan terdampak Covid-19.
“Beberapa bulan terakhir, restrukturisasi sudah kecil sekali. Jadi perbaikan ini bukan lagi karena faktor restrukturisasi. Namun ada peningkatan konsumen yang membayar pembiayaannya, mungkin tanda ekonomi sudah mulai ada perbaikan,” ujar Roni kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).
Baca Juga: Program restrukturisasi kredit diperpanjang, begini efeknya ke laba multifinance
Ia menambahkan, membaiknya kualitas pembiayaan lantaran BCA Finance telah memanfaatkan fasilitas Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik OJK untuk proses pengajuan pembiayaan baru. Berkat ini, perusahaan bisa mengetahui kualitas pinjaman calon nasabah di lembaga keuangan lainnya.
“Jadi orang-orang yang mempunyai karakter jelek dan tunggakan ditempat lain bisa kami saring. Target kami, NPF sampai akhir 2020 di posisi 1,21%. Caranya dengan memperketat akuisisi pinjaman baru kami dan memperkuat team collection,” papar Roni.
Hingga saat ini, BCA Finance telah merestrukturisasi pembiayaan terdampak Covid-19 sebesar Rp 8 triliun.
Adapun pembiayaan baru hingga September 2020 mencapai Rp 11,28 triliun. Nilai itu masih turun 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 24,57 triliun.
Selanjutnya: Laba industri multifinance tergerus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News