Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Suria Darma, Kepala Riset Samuel Sekuritas mengatakan, jumlah saham yang akan diterbitkan cukup besar dan melampaui jumlah saham beredar Bukopin yang ada saat ini.
Menurutnya, rights issue tersebut tentu bakal semakin memperkuat permodalan BBKP walaupun saat ini nilai equity perseroan sudah lebih dari Rp 8 triliun.
Selain memperkuat permodalan, rights issue jumbo tersebut juga akan berdampak pada perubahan struktur kepemilikan saham jika pemegang saham lama tidak melaksanakan haknya.
Baca Juga: Bank Bukopin (BBKP) akan rights issue sebanyak-banyak 35,21 miliar saham
"Dengan sendirinya kalau pemegang saham lama tidak melaksanakan rightsnya maka akan terdilusi. Tapi ini baru akan RUPS bulan depan sehingga baru akan lebih jelas setelah ada hasil RUPS," kata Suria pada Kontan.co.id, Senin (10/5).
Kisrus kepemilikan saham Bank Bukopin berawal dari permasalahan likuiditas. OJK menetapakn bank ini dalam pengawasan intensif karena kesulitan likuiditas.
Pada Juni-Juli 2018, Bank Bukopin menggelar rights issue dengan menerbitkan 2,72 miliar saham baru untuk menambah modal. Inilah awal masuknya KB Kookmim Bank ke bank ini.
KB Kookmin membeli 94,02% saham rights issue senilai Rp 1,46 triliun. Akhirnya, bank Korea Selatan ini menggenggam 21,99% saham Bukopin. Kepemilikan Bosowa terdilusi dari 30% menjadi 23,4%.