kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukopin: Rights issue tinggal tunggu persetujuan pemegang saham


Selasa, 09 Juni 2020 / 15:55 WIB
Bukopin: Rights issue tinggal tunggu persetujuan pemegang saham
ILUSTRASI. Susasana Bank Bukopin di Jakarta. KONTAN/Muradi/2017/01/19


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mengatakan bakal mendapat tambahan modal dari pemegang saham dalam waktu dekat. Direktur Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan pihaknya juga sudah mengajukan rencana penambahan modal ini ke pihak regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Bila sesuai dengan jadwal, rencananya perseroan akan lebih dulu melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 18 Juni 2020 mendatang. Setelah itu, nantinya akan ada pembahasan mengenai rencana penambahan modal melalui skema rights issue, yang direncanakan akan berlangsung dalam waktu dekat.

Namun, Adhi menjelaskan saat ini pihaknya belum berwenang untuk menyebut porsi pemegang saham pasca rights issue sekaligus besaran rencana penambahan modal. Tetapi, yang jelas nantinya modal tersebut bakal dipakai untuk memenuhi kebutuhan ekspansi perusahaan termasuk likuiditas dan penguatan modal. 

Baca Juga: Bukopin dapat technical assistance dari BNI, apa saja?

"Tentunya kita bisa mendapat pendanaan dari situ sekaligus memperkuat permodalan perusahaan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).

Adhi mengatakan, seperti kebanyakan perbankan di situasi pandemi, saat ini arus kas atau cashflow perbankan memang mengalami pengetatan. "Dalam kondisi Covid-19 ini pasti banyak nasabah yang membutuhkan uang juga, jadi arus kas kami juga ketat," imbuhnya.

Bank bersandi bursa BBKP ini memang membutuhkan suntikan modal dalam waktu dekat. Sebab, tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Bukopin per Maret 2020 tercatat hanya sebesar 12,59% menurun dari tahun sebelumnya 13,29%. 

Selain itu, indikator likuiditas seperti net stable funding ratio (NSFR) juga hampir mendekati batas bawah ketentuan yakni 100,84% per Maret 2020. Begitu juga untuk liquidity coverage ratio (LCR) yang ada di level 115,67% menurun dari Maret 2019 yang sempat 128,43%.

Sebagai informasi saja, pada pertengahan Mei 2020 lalu Bank Bukopin memang sudah menggaungkan rencana penawaran umum terbatas V (PUT) V atau rights issue. 
Dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (17/5), Sekretaris Perusahaan Bank Bukopin Meliawati menyebut aksi korporasi ini sebelumnya telah disetujui oleh para pemegang saham Bank Bukopin dalam Rapat Umum Pemegang Saham Oktober 2019.

Bank bersandi bursa BBKP ini tengah mendiskusikan detail terkait implementasi PUT V dengan pemegang saham utamanya, termasuk Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank. 

"Dengan aksi korporasi ini, Bank Bukopin berharap dapat memperkuat struktur permodalannya untuk dapat menghadapi tantangan dan rencana bisnis ke depan," tuturnya.

Baca Juga: KB Kookmin Bank siap tambah modal di Bukopin

KB Kookmin Bank saat ini merupakan pemegang saham terbesar kedua Bank Bukopin dengan 22% kepemilikan saham. KB, yang merupakan bagian dari grup keuangan terbesar KB Financial Group yang berbasis di Korea Selatan, sebelumnya telah berpartisipasi sebagai pembeli siaga Penawaran Umum Terbatas IV Bank Bukopin pada tahun 2018. 

KB Kookmin Bank telah menyatakan bahwa pihaknya terus mendukung pengembangan bisnis Bank Bukopin dan perbaikan kinerja ke depannya.

Lebih lanjut, peningkatan modal dari PUT V diharapkan dapat membantu mengembangkan bisnis Bank Bukopin yang fokus pada segmen ritel, yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan segmen konsumer, yang didukung oleh perkembangan perbankan digital ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×