Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kelompok bank besar memiliki peluang kembali menggunting suku bunga deposito karena likuiditas cenderung longgar di tengah kelesuan penyaluran kredit. .
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan, saat ini bunga deposito mulai mengikuti tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).
LPS memproyeksikan, bank berpeluang memangkas bunga sebanyak 25 basis poin (bps)-30 bps di kuartal II setelah perbankan menurunkan bunga deposito sebesar 25 bps–30 bps pada periode Januari–Maret 2016. Data terakhir menunjukkan, tingkat bunga deposito berjangka 1, 3, 6 dan 12 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,06%, 7,75%, 8,31%, dan 8,19%.
Tidak hanya likuiditas, Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan menambahkan, kondisi makro yang stabil dapat mendukung penurunan simpanan berbunga mahal tersebut. Menurut dia, bunga deposito berpotensi turun dengan asumsi tingkat suku bunga seven days reverse repo rate tetap 5,50% dan bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat alias The Federal Reverse rate (Fed rate) bertahan di level 0,25%–0,50%.
"Bunga deposito berpeluang turun 10 bps–20 bps dalam tempo tiga bulan sampai enam bulan ke depan," terang Fauzi, Senin (9/5).
Bank yang memiliki ruang besar menggunting bunga deposito adalah bank besar. Sedangkan bank kecil seperti kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan BUKU II sulit menggunting bunga deposito karena likuiditas ketat yang tercermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan atawa loan to deposit ratio (LDR) yang tinggi.
Meski ada peluang penurunan bunga deposito, namun bank masih mempertahankan tingkat bunga untuk menjaga pertumbuhan simpanan deposito. Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo bilang, pihaknya akan menurunkan bunga deposito jika LPS memangkas suku bunga penjaminan. "Jika suku bunga penjaminan LPS turun maka bunga maksimum juga ikut turun," terang Haru.
BRI menawarkan bunga simpanan counter rate paling rendah 4,25% untuk tenor-tenor pendek dan simpanan berjumlah di bawah Rp 100 juta. Sedangkan, bunga paling tinggi sebesar 6,25% untuk tenor jangka panjang senilai mulai dari Rp 100 juta hingga di atas Rp 1 miliar.
Direktur PT Bank KEB Hana Indonesia Bayu Wisnu Wardhana menyatakan, pihaknya belum berencana menurunkan bunga deposito karena posisi bunga saat ini dinilai pas untuk menjaga penghimpunan deposito. Bank milik investor Korea Selatan ini menawarkan bunga deposito maksimal 7% dan bunga spesial untuk deposito sebesar 7,75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News