Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Senada, Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah bilang selain masih belum efisiennya bank di Indonesia, sistem insentif yang tercipta oleh kebijakan moneter juga jadi penyebab tingginya bunga kredit. "Untuk menurunkan bunga kredit, perlu reformasi sistem keuangan dan moneter," katanya.
Tetapi, pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang tentunya menjadi momentum paling tepat bagi bank untuk menurunkan bunga kredit, lantaran likuiditas sedang longgar. Meski begitu, Piter menambahkan bila perekonomian kembali ke level normal bunga kredit tentunya punya potensi untuk kembali naik.
Menanggapi masih tingginya bunga kredit, salah satu bank terbesar yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan kalau pihaknya memang selalu melakukan penyesuaian suku bunga kredit.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan bunga kredit yang diberikan kepada nasabah perseroan mengacu pada pergerakan suku bunga acuan (BI7DRR).
Ambil contoh, berdasarkan data suku bunga dasar kredit (SBDK) BCA per 31 Oktober 2020 rata-rata bunga kredit korporasi sudah turun 150 basis poin (bps) secara year to date (ytd) menjadi 8,25%. Kemudian kredit ritel dan konsumsi turun 115 bps ytd menjadi 8,75%. Begitu pula bunga kredit non KPR di level 8,61% alias stagnan secara ytd.
Baca Juga: Kredit UMKM masih loyo meski ada program PEN, kenapa?
"BCA senantiasa mencermati perkembangan pasar dan suku bunga acuan, dalam menentukan suku bunga yang kompetitif," terang Vera.
Bunga kredit BCA memang bisa dibilang rendah jika dibandingkan dengan beberapa bank dengan skala bisnis lebih kecil seperti di BUKU I dan II. Semisal PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) yang punya SBDK korporasi ada di level 10,82% dan juga kredit ritel 12,32%.
Meski begitu, Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur memastikan bunga tersebut akan turun sejalan dengan efisiensi perusahaan. "Memperhatikan tren biaya dana yang menurun, masih ada peluang bunga kredit untuk turun lagi," jelasnya.
Selanjutnya: Penyaluran kredit BPD masih ciamik meski diterjang pandemi, disokong segmen konsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News