Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca Bank Indonesia (BI) menurunkan tingkat bunga acuan sebanyak 100 basis poin (bps) tahun lalu. Sejumlah bankir memastikan tren penurunan suku bunga bakal berlanjut, terutama dari sisi bunga kredit.
Direktur Bisnis PT Bank Mayapada Tbk Andreas Wiryanto menuturkan di tahun 2019, kredit modal kerja (KMK) nasional sebenarnya sudah mengalami tren penurunan. Antara lain dari titik tertinggi 10,58% pada Februari 2019 ke level 10,26% pada Oktober 2019 atau susut 32 bps.
Andreas menambahkan, di tahun 2020 pihaknya memperkirakan tren penurunan suku bunga kredit akan berlanjut. Pihaknya juga memprioritaskan untuk menjaga stabilitas net interest margin (NIM) dengan mendorong dana murah dalam rangka penurunan cost of fund (CoF).
Baca Juga: Kredit investasi sulit kerek pertumbuhan kredit perbankan di awal tahun
Selain itu, penurunan bunga di tahun 2020 sebenarnya sudah dimulai dengan penetapan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 7% di 2019 menjadi 6% tahun ini.
Sayangnya, tidak seluruh bank dapat menikmati kredit bersubsidi itu. Pemerintah, hanya menunjuk 43 agen penyalur KUR antara lain Bank BUMN, BPD, lembaga jasa keuangan non bank.
Sementara bank swasta hanya ada 10 perbankan yang ditunjuk yakni BCA, Bukopin, Maybank, Permata, BTPN, OCBC dan 4 bank buku 1 dan 2 lainnya.
Seperti dengan industri, Bank Mayapada mengakui bahwa pihaknya sejauh ini telah memutuskan untuk menurunkan bunga kredit. Catatan perseroan, kredit modal kerja yang merupakan mayoritas kredit perseroan sudah turun.
"Sejak Juli sampai dengan Desember 2019 ada penurunan tipis sekitar 15-21 bps," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1).
Baca Juga: Bank pelat merah makin getol salurkan KUR
Bank bersandi saham MAYA ini juga menambahkan, secara umum kredit produksi yakni KMK dan kredit investasi (KI) diperkirakan akan mengalami penyesuaian suku bunga terlebih dahulu.
Penurunan bunga tersebut kemudian akan diikuti dengan kredit konsumsi yakni kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
Di sisi lain, Direktur Kepatuhan PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) I Made Mudiastra mengatakan bunga kredit di segmen komersial agak sulit untuk turun.
"Karena rata-rata bunga kredit komersial sudah di bawah 10%," katanya. Selain itu, bunga deposito juga masih sulit turun lantaran perebutan dana masih berlanjut.
Namun, Made memastikan bunga kredit masih bisa layu jika kondisi dana pihak ketiga (DPK) sudah mulai membaik di pasar. "Kalaupun ada penurunan sangat sedikit, mungkin kredit modal kerja. Tergantung bank kompetitor," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News