kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga naik, bank tidak revisi kredit


Selasa, 05 Juni 2018 / 16:02 WIB
Bunga naik, bank tidak revisi kredit
ILUSTRASI. Mesin Penghitung Uang di Bank


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak 50 basis poin tak menyurutkan perbankan untuk memenuhi target kredit. Sejumlah bank papan atas tidak berniat merevisi target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2018.

Sebab, target pertumbuhan kredit pada tahun ini telah mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga acuan BI. Hingga April 2018, penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar Rp 4.807,5 triliun atau tumbuh 8,9%.

PT Bank Mandiri Tbk, semisal, memastikan tidak akan mengambil opsi untuk melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB) di tahun ini. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, pihaknya masih mempertahankan kredit tumbuh di rentang 11%–13%.

Untuk mencapai target kredit, bank berplat merah ini akan fokus mengalirkan kredit ke segmen korporasi. Tiko mengakui, segmen menengah diperkirakan masih berat karena memiliki kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang tinggi.

Meski tak mervisi target kredit, kenaikan bunga acuan BI akan menekan net interest margin (NIM). "Karena kami tidak serta dapat menaikkan bunga kredit, jadi NIM tertekan," kata Tiko, Senin (4/6).

Saat ini, rasio margin Bank Mandiri terjaga pada level 5,8%. Kemungkinan, NIM akan terkoreksi 1 bps–2 bps menjadi sekitar 5,6% hingga 5,7% di tahun ini.

Mahelan Prabantarikso, Direktur Strategi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, kredit perbankan memang berpotensi terkoreksi seiring dengan kenaikan bunga acuan. Kendati demikian, bank yang fokus di kredit properti ini tetap memasang target pertumbuhan kredit lebih dari 20% di tahun ini.

Senada, Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menambahkan, pihaknya tidak merubah target kredit. BNI tetap mempertahankan pertumbuhan kredit sebesar 13%-15% di tahun ini.

Adhi Brahmantya, Direktur Keuangan PT Bank Bukopin Tbk mengatakan, Bukopin juga masih mematok kredit dan dana pihak ketiga (DPK) berada di level 5%.

Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk menuturkan pencapaian kinerja kuartal I 2018 masih sesuai ekspektasi. Bank Jatim masih mencanangkan target kredit berada di kisaran 10,6% dan 10% tahun ini.

NPL berada di batas aman

RISIKO kredit bermasalah tidak akan tersulut oleh kenaikan bunga acuan. Sebab, bank lebih memilih margin terpangkas daripada terjadi kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

Bank Negara Indonesia (BNI) yakin posisi NPL akan tetap terjaga di batas aman meskipun bunga acuan naik sebanyak 50 bps. Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI meyakini seiring dengan upaya perbaikan kualitas kredit yang dilakukan, NPL bank berlogo 46 ini dapat membaik dibanding realisasi tahun 2017. Adapun, BNI memiliki NPL sebesar 2,3% di kuartal I 2018.

Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank DKI Jakartamenyampaikan, tidak akan merevisi target NPL. Bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini akan menekan rasio NPL di bawah 3% pada akhir tahun ini. Target NPL tersebut jauh lebih rendah dibanding realisasi NPL sebesar 3,76% pada akhir tahun 2017

Senada, Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim mengatakan, pihaknya akan menjaga rasio NPL berada di level 3,7% pada akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×