kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CAR tinggi, Panin Syariah belum butuh modal baru


Senin, 26 Januari 2015 / 14:51 WIB
CAR tinggi, Panin Syariah belum butuh modal baru
ILUSTRASI. Manfaat kunyit untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Panin Bank Syariah (Panin Syariah) merasa belum memiliki kebutuhan untuk meningkatkan permodalan di tahun ini. Apalagi, hingga Desember 2014, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) anak usaha Bank Panin ini masih berada pada level 23,9%.

Pernyataan tersebut disampaikan Deny Hendrawati, Direktur Utama Panin Syariah kepada KONTAN, Minggu (25/1). "Posisi CAR di Desember 2014 masih cukup besar, sehingga tahun ini belum ada rencana tambahan modal," ucap Deny.

Deny pun menghitung, level CAR tersebut cukup untuk ekspansi Panin Syariah di tahun ini. Dia juga memperkirakan, posisi CAR Panin Syariah hanya akan menjadi 19%-20% di akhir 2015.

Tahun ini, Panin Syariah berharap bisa membukukan pertumbuhan pembiayaan pada kisaran 30%-35%. Dengan kisaran pertumbuhan itu, bank dengan sandi saham PNBS mengincar outstanding pembiayaan mencapai Rp 6 triliun.

Achmad Fathoni, Sekretaris Perusahaan Panin Syariah mengungkapkan, segmentasi pembiayaan yang diincar Panin Syariah adalah usaha kecil dan menengah (UKM). "Sejak tahun ini, kami memang mulai perlahan mengarah ke UKM dan mengurangi porsi pembiayaan korporasi," ujar Fathoni.

Fathoni bilang, tahun ini porsi pembiayaan UKM yang berkisar 30%-35% terhadap total kredit Panin Syariah, akan ditingkatkan hingga 60% sampai akhir tahun depan. Meski begitu, Fathoni menjelaskan, Panin Syariah tetap selektif dan hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×