kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Cegah bubble otomotif, BI akan menaikkan minimal uang muka


Jumat, 22 Juli 2011 / 15:55 WIB
Cegah bubble otomotif, BI akan menaikkan minimal uang muka
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu bank anggota himbara di Jakarta, Rabu (5/8). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/08/2020


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menerapkan kebijakan loan to value ratio dengan menaikkan uang muka (down payment) kredit kepemilikan kendaraan. Pasalnya tingginya kucuran kredit ke sektor otomotif dapat berpotensi menimbulkan bubble ekonomi bila pertumbuhannya tidak stabil.

"Jadi ada shifting kredit ke sektor tertentu yang berpotensi bubble dan kita melihat apakah memang perlu menerapkan makropurdensial melalui kebijakan," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono, Jumat (22/7).

Ia mengakui, potensi bubble pada sektor otomotif sudah mulai terlihat dari mudahnya memperoleh kendaraan mobil dan motor. Namun di sektor properti BI masih perlu meneliti dan mewaspadai lebih jauh lagi apakah ada kenaikan harga.

Untuk itu ke depan, bank sentral akan menerapkan konsep loan to value ratio secara lebih sistematis. Ia mencontohkan, paling tidak secara rata-rata dalam pengucuran kredit di kedua sektor tersebut, menggunakan komposisi kredit bank 90% dan 10% uang konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×