kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Celios: Pembiayaan Investasi Multifinance Diprediksi Tertekan pada Sementer II-2025


Rabu, 18 Juni 2025 / 17:39 WIB
Celios: Pembiayaan Investasi Multifinance Diprediksi Tertekan pada Sementer II-2025
ILUSTRASI. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) Celios menilai tekanan terhadap multifinance ini akan meningkat pada paruh kedua 2025, seiring memburuknya sentimen ekonomi global dan domestik.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Prospek pembiayaan investasi oleh perusahaan multifinance diprediksi tidak akan semoncer awal tahun. Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda menilai tekanan terhadap sektor ini akan meningkat pada paruh kedua 2025, seiring memburuknya sentimen ekonomi global dan domestik.

Menurut Huda tren pembiayaan investasi di awal tahun masih cukup positif, terutama didorong oleh momentum Ramadan dan Lebaran yang meningkatkan aktivitas sektor riil.

“Jika dilihat tren di awal tahun ini, pertumbuhan positif dialami oleh multifinance untuk investasi. Momen Ramadan dan Lebaran cukup terasa dampaknya. Di bulan Maret, indeks bisnis kita masih bisa ekspansi, sektor manufaktur juga masih positif,” ujar Nailul kepada Kontan, Rabu (18/6).

Baca Juga: Jurus CNAF Capai Target Pertumbuhan Pembiayaan Investasi pada 2025

Namun ia memperingatkan, memasuki semester II-2025, tekanan dari faktor eksternal mulai terlihat jelas. Indeks bisnis menunjukkan kecenderungan negatif, sementara risiko resesi global dan ketegangan geopolitik menimbulkan ketidakpastian yang memengaruhi keputusan investasi pelaku usaha.

“Indeks bisnis menunjukkan tren yang negatif. Ditambah ada ancaman resesi global yang dapat menghambat perekonomian domestik,” jelasnya.

Kondisi ini diperparah dengan potensi kenaikan suku bunga pinjaman akibat inflasi global yang meningkat, terutama dipicu oleh konflik geopolitik dan ketegangan perdagangan internasional. Hal tersebut bisa mendorong biaya pembiayaan naik, sehingga permintaan pembiayaan investasi melemah.

“Ketika suku bunga meningkat, permintaan akan cenderung menurun. Ini bisa menyebabkan pertumbuhan pembiayaan multifinance investasi berpotensi terkontraksi,” imbuh Nailul.

Dalam situasi seperti ini, Celios menekankan pentingnya perusahaan pembiayaan untuk bersikap adaptif. Perusahaan perlu memantau dinamika dunia usaha dan menyesuaikan strategi pembiayaan agar tetap relevan dan kompetitif di tengah tekanan eksternal.

“Perusahaan multifinance yang fokus ke investasi harus adaptif. Jangan sampai mereka tidak sigap menghadapi perubahan permintaan dunia usaha ke depan,” tutup Nailul.

Baca Juga: Sinar Mas Multifinance Siapkan Dana Pelunasan Obligasi Rp 501 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×