Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Penghentian sementara (suspend) bisnis gadai emas di tiga bank syariah menjelang akhir tahun 2011 menguntungkan para pesaing mereka. Sebut saja, bisnis gadai emas Bank CIMB Niaga Syariah dan Danamon Syariah yang tahun lalu tumbuh fantastis.
Berdasarkan laporan keuangan, anak usaha Bank CIMB Niaga ini mencatat pembiayaan gadai emas Rp 66,89 miliar pada Desember 2011, tumbuh 781% dibandingkan akhir tahun 2010 hanya Rp 7,59 miliar. Di Danamon Syariah, pembiayaan gadai emas Rp 45 miliar per akhir tahun 2011, tumbuh 350% ketimbang tahun 2010.
Tentu saja ini tak terlepas dari suspensi layanan gadai emas di Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) dan Bank BNI Syariah. Suspend menyebabkan nasabah memilih layanan gadai emas di bank lain.
Buktinya, pembiayaan gadai emas CIMB Niaga Syariah per September 2011 hanya Rp 31,32 miliar, lalu naik menjadi Rp 66,89 miliar pada akhir tahun lalu. Artinya, terjadi kenaikan sebesar Rp 35,57 miliar atau tumbuh 112% selama tiga bulan.
U Saefudin Noer, Head of Syariah Banking CIMB Niaga mengatakan, peningkatan bisnis gadai emas itu bukan semata-mata karena ada suspend di bank lain. Namun, perusahaannya memang agresif menggenjot bisnis gadai emas. "Kami terus memperluas jaringan outlet," ucapnya, Jumat (9/3).
Konter gadai emas CIMB Niaga Syariah telah mencapai sebanyak 67 outlet pada Desember 2011, akhir 2010 hanya memiliki 12 gerai. Outlet baru tersebar di lima wilayah, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Sulawesi.
Selain itu, ada dua outlet jaringan CIMB Preferred yang juga melayani gadai emas. Mereka nongkrong di kantor cabang Cikini, Jakarta Pusat dan Melawai, Jakarta Selatan. Di CIMB Preferred ini melayani gadai emas bagi nasabah kelas atas.
M. Budi Utomo, Kepala Solusi Emas Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Danamon berpendapat, pertumbuhan bisnis gadai emas karena penambahan jumlah konter Solusi Emas. Sepanjang 2011 ada penambahan sebanyak 37 konter atau menjadi 48 cabang per akhir tahun lalu. "Dengan menambahkan konter, maka pembiayaan gadai emas akan tumbuh pesat," ucapnya.
Jaringan baru
Oleh karena itu, manajemen Danamon Syariah akan terus memperbanyak jaringan pemasaran demi menggaet nasabah gadai emas sebanyak-banyaknya. Mereka ingin menambah konter hingga 150 unit pada tahun ini.
Di setiap cabang, Danamon Syariah merogoh kocek sekitar Rp 300 juta per sekali kontrak. "Targetnya bisa meningkatkan pembiayaan gadai emas menjadi Rp 400 miliar pada tahun ini, tumbuh 788% dari tahun 2011," kata Budi.
Peningkatan omzet gadai emas bisa mendongkrak penyaluran pembiayaan di Danamon Syariah. Akhir tahun lalu, total pembiayaan telah mencapai Rp 1 triliun. Sayangnya, Budi enggan memaparkan target pembiayaan tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News