Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menargetkan penyaluran pembiayaan mobil bekas pada 2025 bisa mencapai senilai Rp 6 triliun.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan bahwa porsi target pembiayaan mobil bekas tersebut relatif lebih besar dibandingkan dengan porsi target pembiayaan mobil baru yang hanya mencapai Rp 2,3 triliun pada tahun depan.
Lebih lanjut, Ristiawan memprediksi bahwa pada 2025, akan menjadi tahun yang cukup menantang seiring dengan adanya pemberlakuan opsen pajak yang berdampak ke semua industri.
“Meski begitu, kami tetap optimis tahun depan akan dapat menyalurkan pembiayaan kendaraan baru dan bekas dengan lebih agresif lagi,” kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (20/12).
Baca Juga: CNAF Catatkan Piutang Pembiayaan Rp 9,58 Triliun per Oktober 2024
Tak hanya kebijakan pemerintah berupa opsen pajak, tantangan lain yang akan dihadapi pada 2025, Ristiawan bilang yaitu, kondisi daya beli masyarakat yang belum pulih serta kondisi konflik geopolitik yang masih berlangsung.
“Meskipun terdapat sejumlah tantangan, tapi CNAF berharap pemerintahan baru dapat memulihkan kembali roda ekonomi dan menumbuhkan minat masyarakat dengan memberikan berbagai stimulus positif," imbuhnya.
Sementara itu, dia menyebutkan bahwa sampai dengan November 2024, CNAF telah menyalurkan total pembiayaan baru sebesar Rp 8,79 triliun. Angka tersebut naik 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, yang mencapai Rp 7,92 triliun.
Ristiawan menuturkan, apabila dibandingkan dengan target tahun ini yang sebesar Rp 9 triliun, maka penyaluran total pembiayaan baru CNAF pada periode tersebut telah mencapai 98% dari total target yang telah ditetapkan.
Baca Juga: CNAF Catatkan Penyaluran Pembiayaan Dana Tunai Rp 1,01 Triliun per November 2024
Dia juga menyebutkan bahwa CNAF yakin di tahun 2025, dapat semakin lebih agresif dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat. Adapun pada 2025 mendatang, CNAF menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9,5 triliun. Angka ini tumbuh 5% apabila dibandingkan dengan 2024.
Selanjutnya: Meski Kasasi Pailit Ditolak, Airlangga Ungkap Sritex Tetap Dapat Melanjutkan Ekspor
Menarik Dibaca: RAAM Optimistis Bisa Membesarkan Bisnis di Tahun 2025, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News