kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

CIMB Niaga bidik kredit dari kartu Rp 22 triliun


Kamis, 28 Mei 2015 / 13:31 WIB
CIMB Niaga bidik kredit dari kartu Rp 22 triliun
ILUSTRASI. Perumahan yang dikembangkan?PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) di Sulawesi Utara.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ada banyak cara untuk menggandeng nasabah baru kartu kredit. Kali ini, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membidik nasabah dari kaum komunitas dan organisasi untuk mengakuisisi nasabah baru guna meningkatkan pertumbuhan alat bayar menggunakan kartu yang tengah lesu ini.

Misalnya, CIMB Niaga kerjasama dengan PT Nissan Motor Indonesia dan MasterCard untuk meluncurkan kartu Juke Privillege Card. “Kami memanfaatkan peluncuran kartu kredit terbaru sebagai upaya meningkatkan pangsa pasar kartu kredit CIMB niaga yang mencapai lebih dari 11%," kata Samir Gupta, Direktur Konsumer CIMB Niaga, Kamis (28/5). 

Bambang Adi Karsono, Head of Card and Merchant Business Consumer Banking Bank CIMB Niaga, mengharapkan, peluncuran kartu kredit baru ini akan menggaet nasabah baru kartu kredit sebanyak 250-300, karena Nissan Motor Indonesia menjual mobil Juke sebanyak 250-300 unit per bulan.

Nah, kartu kredit baru ini sebaga cara untuk mendongkrak bisnis yang ditargetkan tumbuh 11% untuk jumlah kartu dan 340% untuk nilai kredit. Misalnya, perusahaan membidik penerbitan 2 juta kartu dengan nilai kredit mencapai Rp 22 triliun pada akhir tahun 2015.

Adapun, bank milik investor Malaysia ini mencatat pertumbuhan jumlah kartu 11,22% menjadi 1,83 juta kartu per Maret 2015, dari posisi 1,54 juta kartu per Maret 2014. Sedangkan, nilai kredit tumbuh 32% menjadi Rp 5,44 triliun per Maret 2015, dari posisi Rp 4,12 triliun per Maret 2014.

“Per April 2015, kami telah mengucurkan kredit Rp 6 triliun - Rp 7 triliun ke kartu kredit,” kata Bambang. Lanjutnya, pertumbuhan kartu yang besar ini tetap menjaga pertumbuhan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dengan posisi 1,2% per April 2015, dengan target 1,4% per Desember 2015.

Bambang menambahkan, pihaknya akan membidik nasabah kelas atas untuk mengakuisisi nasabah baru kartu kredit, misalnya dengan pendapatan Rp 10 juta per bulan, karena mereka berhak memiliki lebih dari dua penerbit kartu. “Porsi kredit kelas menengah atas dan standar sebesar 50:50 terhadap jumlah kartu,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×