kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.205   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

CIMB Niaga Finance Catat Kenaikan Pembiayaan Kendaraan Listrik 130% per November


Selasa, 03 Desember 2024 / 17:55 WIB
CIMB Niaga Finance Catat Kenaikan Pembiayaan Kendaraan Listrik 130% per November
ILUSTRASI. President Director PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman mengatakan penyaluran pembiayaan baru kendaraan listrik di dominasi oleh penyaluran pembiayaan mobil baru yang berkontribusi sebesar 81% atau senilai Rp 511,55 miliar dan disusul penyaluran pembiayaan baru mobil bekas sebesar 19% atau Rp 123,90 miliar.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance mencatatkan kinerja positif pada penyaluran pembiayaan kendaraan listrik sampai dengan November 2024. 

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menyebutkan bahwa sampai dengan November 2024, penyaluran pembiayaan baru kendaraan ramah lingkungan atau listrik di CNAF mencapai Rp 635,45 miliar. 

“Angka tersebut meningkat sebesar 130% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 276,57 miliar,” kata Ristiawan kepada Kontan.co.id, Selasa (3/12). 

Ristiawan menerangkan bahwa penyaluran pembiayaan baru kendaraan listrik di dominasi oleh penyaluran pembiayaan mobil baru yang berkontribusi sebesar 81% atau senilai Rp 511,55 miliar dan disusul penyaluran pembiayaan baru mobil bekas sebesar 19% atau Rp 123,90 miliar.

Baca Juga: CIMB Niaga Finance Targetkan Penyaluran Pembiayaan Baru Rp 9,5 Triliun pada 2025

Selain itu, Ristiawan melihat minat masyarakat akan kendaraan listrik masih cukup baik, mengingat banyaknya unit-unit baru yang telah dikeluarkan dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik. 

“Apalagi didukung juga dengan insentif dari pemerintah yang masih dilanjutkan seperti diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN), diskon biaya balik nama dan terhindar dari aturan ganjil genap,” imbuhnya. 

Meski begitu, ia menilai segmentasi kendaraan listrik perlu dipikirkan untuk secondary market ke depannya serta efisiensi biaya baterai yang lebih murah. Menurutnya, antisipasi kedua hal tersebut perlu dipikirkan agar dapat semakin mempercepat pengalihan moda transportasi di Indonesia ke kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Baca Juga: Pasar Bergairah, NPF Pembiayaan Kendaraan Listrik Juga Lebih Rendah

Lebih lanjut, Ristiawan menegaskan bahwa CNAF terus melakukan sejumlah strategi agar penyaluran pembiayaan kendaraan listrik semakin tumbuh ke depannya, diantaranya yakni, dengan semakin agresif dalam menawarkan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan, karena CNAF menilai opportunity di segmen ini masih sangat menarik. 

“Untuk itu, khusus untuk segmen kendaraan ramah lingkungan, CNAF menawarkan suku bunga yang lebih murah daripada pembiayaan regular, serta kami juga menyediakan charging station yang tersedia di Kantor Pusat CNAF Bintaro,” ungkapnya. 

Disamping itu, CNAF melihat peluang untuk kendaraan listrik pada tahun 2025 masih cukup tinggi. Hal ini didorong oleh optimisme pemerintah terhadap potensi pasar EV yang diperkirakan mencapai dua juta unit pada tahun depan.

Ristiawan juga menegaskan salah satu fokus utama perusahaan pada tahun depan adalah memperluas pembiayaan untuk kendaraan ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×