Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT CIMB Niaga Tbk pada 2017 ini akan mengandalkan dua sektor penyaluran kredit yaitu konsumer dan UKM. Dua sektor ini diproyeksi bisa mengalami pertumbuhan double digit.
Menurut Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan Bank CIMB Niaga, pada 2017 ini diproyeksi pertumbuhan kredit akan membaik dari tahun lalu. "Namun jika dibandingkan industri, tahun ini pertumbuhan kredit kami lebih rendah," ujar Wan kepada KONTAN, Rabu (8/2).
Untuk realisasi dan target kredit pada 2017 Wan belum mau merinci lebih jauh. Yang jelas, pada 2017 ini sektor kredit konsumsi yang bisa tumbuh cukup baik adalah dari sektor perumahan atau KPR.
Lani Darmawan, Direktur Konsumer Banking CIMB Niaga mengatakan, dua bisnis konsumer yang diproyeksi tumbuh cukup tinggi selain KPR adalah kartu kredit.
"Untuk KPR tahun ini ditargetkan tumbuh 8%-10% sedangkan untuk kartu kredit diharapkan bisa tumbuh 10%-15%," ujar Lani.
Untuk KPR, menurut Lani CIMB saat ini rata-rata bermain di rumah seharga Rp 750 juta. Tahun ini CIMB akan terus meningkatkan layanan KPR dengan menyederhanakan proses dari 5 hari menjadi 3,8 hari.
Selain itu untuk bisnis kartu kredit bank juga akan melakukan strategi cross selling untuk meningkatkan transaksi. Seiring dengan target pertumbuhan kredit lebih tinggi bank berkode BNGA ini juga berkomitmen menjaga kualitas kredit.
Secara coverage ratio pada 2017 ini CIMB akan menjaga minimal di angka 100%. Sebagai gambaran pada tahun lalu, rasio provisi bank asal Malaysia ini sebesar 110%. Pada tahun ini diproyeksi provisi bank akan banyak disumbangkan dari segmen komersial dan korporasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News