kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Citibank bidik laba tumbuh minimal 10%


Sabtu, 05 Juli 2014 / 07:56 WIB
Citibank bidik laba tumbuh minimal 10%
ILUSTRASI. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sentimen The Fed.ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Sejak dirundung kasus pembobolan dana Citigold oleh Inong Malinda Dee pada tahun 2011, Citibank memang harus bekerja keras menghimpun labanya. Nah, memasuki paruh kedua tahun ini, Citibank Indonesia optimistis bisa membukukan pertumbuhan laba di atas 10% sepanjang tahun 2014.

Optimisme ini bukan tanpa dasar. Hingga April lalu, laba Citibank mencapai Rp 879,15 miliar atau melesat 41,26% dari pencapaian pada periode sama 2013 yang sebesar Rp 622,32 miliar (lihat tabel).
Tigor M. Siahaan, Citi Country Officer Indonesia, mengatakan, target pertumbuhan laba bakal dikejar dengan mengandalkan pendapatan bunga dan pendapatan nonbunga (fee based income).

"Terutama dari penyaluran kredit korporasi. Kami melakukan penetrasi ke perusahaan-perusahaan lokal dan kredit yang berbasis ekspor," kata Tigor, Kamis (3/7). Menurut Tigor, saat ini sekitar 60%-65% dari total portofolio kredit Citibank mengalir ke segmen korporasi. Sisanya, sekitar 35%-40% mengucur ke sektor konsumer dan commercial banking yang berbasiskan pasar kelas menengah.

Di tengah tren pelambatan kredit sejak awal tahun ini, Citibank bernafsu menggenjot fee based sehingga mampu berkontribusi 30%-40% terhadap total pendapatannya. "Sebagian besar bersumber dari cash management, advisory, underwriting, dan layanan berbasis elektronik alias e-channel," ucap Tigor.

Sejalan dengan itu, Citibank akan menyeimbangkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Yakni, sesuai dengan arahan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkisar 15%-17%. Sedangkan rasio likuiditas atau loan to deposit ratio (LDR) Citibank saat ini masih longgar yaitu berada pada kisaran 75%.

Di sisi lain, Citibank tetap fokus memupuk dana murah dibandingkan deposito. "Deposito hanya sekitar 30%, sisanya itu dana murah," terang Tigor. Sebagai gambaran, Citibank membukukan laba tahun lalu Rp 1,99 triliun, naik tipis 6,78% dari Rp 1,87 triliun pada tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×