Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga atau BI rate menjadi 5,50%. Mengenai hal itu, PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) menilai penurunan suku bunga BI tidak serta-merta diikuti oleh penurunan bunga kredit pada sektor multifinance.
"Sebab, terdapat sejumlah komponen yang perlu diperhatikan dalam menentukan suku bunga pembiayaan, seperti Cost of Fund (COF), Cost of Credit (COC), margin, dan biaya operasional," ungkap Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo kepada Kontan, Rabu (3/6).
Meski suku bunga bank menjadi salah satu faktor yang memengaruhi besaran bunga kredit, Harjanto mengatakan penetapannya tetap harus mempertimbangkan struktur biaya dan risiko yang melekat pada masing-masing komponen tersebut.
Terkait penyesuaian bunga kredit yang dikenakan, Harjanto menambahkan pihaknya saat ini masih mengadopsi pendekatan wait and see sembari terus memantau perkembangan lebih lanjut di pasar.
Baca Juga: Clipan Finance Targetkan Pembiayaan Rp 6,8 Triliun pada 2025
Lebih lanjut, Harjanto menerangkan porsi pendanaan dari bank mencapai lebih dari 60% dari total outstanding piutang pembiayaan perusahaan per 31 Desember 2024.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno yang mengatakan penurunan suku bunga BI tak serta-merta berdampak terhadap bunga kredit multifinance.
Secara rinci, dia menjelaskan penurunan suku bunga BI tak akan berefek ke bunga kredit yang dikenakan kepada para nasabah yang kreditnya sudah berjalan. Alhasil, bagi para nasabah yang kreditnya sudah berjalan, bunga kredit yang dikenakan akan tetap seperti perjanjian awal kontrak yang telah ditandatangani.
"Bunga BI mau turun atau naik itu tak ada efeknya. Sebab, semua debitur yang tengah berjalan, saat dia masuk dan menandatangani kontrak tentu bunganya itu tetap," ungkapnya kepada Kontan, Senin (2/6).
Baca Juga: Clipan Finance Salurkan Dana Tunai Rp 250 Miliar di Kuartal I 2025
Meskipun demikian, Suwandi menyebut dengan adanya perubahan BI rate, tentu perusahaan pembiayaan berharap bunga pinjaman dari bank bisa juga ikut turun. Dia bilang mayoritas atau 80% pendanaan multifinance berasal dari perbankan.
"Kalau BI rate turun, kami berharap bunga pinjaman dari bank ke multifinance juga bisa turun," tuturnya.
Dengan demikian, dia bilang apabila terjadi penurunan untuk bunga pinjaman bank, tentu akan ada potensi bunga kredit multifinance yang dikenakan kepada nasabah juga ikut turun ke depannya. Hal itu tentunya akan berlaku khusus untuk pengajuan kredit yang baru.
"Kalau kredit yang sudah berjalan, ya, tak bisa diturunkan seperti yang terjadi di perbankan," kata Suwandi.
Baca Juga: Penurunan BI Rate Tak Langsung Berdampak Terhadap Bunga Kredit Multifinance
Selanjutnya: Charnic Capital (NICK) Akuisisi Saham Energindo Nusantara Rp 299 Juta
Menarik Dibaca: Dukung Produktivitas dan Efisiensi Kerja, ASUS Rilis Lini Expert P Series
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News