Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mengandalkan pembiayaan dana tunai sebagai salah satu penopang kinerja di tengah tekanan daya beli masyarakat yang melemah sepanjang 2025.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkapkan, penurunan daya beli mulai terasa sejak kuartal II-2025, terutama di segmen mobil baru dan bekas.
“Kami melakukan diversifikasi produk, salah satunya mendorong dana tunai. Ini menjadi bentuk mitigasi atas pelemahan permintaan kendaraan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (31/7/2025).
Baca Juga: GIIAS Ikut Dongkrak Kinerja, Pembiayaan Baru CNAF Tembus Rp5,95 Triliun per Juli 2025
Ristiawan menambahkan, regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No. 46 Tahun 2024 menjadi angin segar bagi industri multifinance.
Aturan tersebut memungkinkan perusahaan pembiayaan menyalurkan fasilitas modal usaha hingga Rp 10 miliar, dan dana tunai hingga Rp 500 juta. Untuk pembiayaan modal usaha hingga Rp 50 juta, agunan dapat dikecualikan.
“Ketika masukan industri diakomodasi regulator, ini sangat membantu, terutama dalam memperbesar ruang pembiayaan produktif,” jelasnya.
Di Semester I-2025, pembiayaan dana tunai menyumbang 20% terhadap total portofolio CNAF.
Baca Juga: CNAF Terapkan Sejumlah Strategi untuk Meningkatkan Return on Assets
Sementara pembiayaan kendaraan bekas mendominasi dengan porsi 50%, disusul kendaraan baru 30%.
Secara total, CNAF membukukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 5,19 triliun sepanjang Semester I-2025, tumbuh 12% secara tahunan (YoY).
Selanjutnya: 3 Syarat Utama Bantuan Insentif Guru Non ASN, Cair Agustus-September 2025
Menarik Dibaca: Punya Reputasi Buruk, Ketahui Dulu 4 Fakta MSG yang Tak Terduga Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News