kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

CNAF Catat Pembiayaan Ke Sektor UMKM Turun 8% di Juni 2024


Minggu, 14 Juli 2024 / 17:35 WIB
CNAF Catat Pembiayaan Ke Sektor UMKM Turun 8% di Juni 2024
ILUSTRASI. Ilustrasi. PT CIMB Niaga Auto Finance mencatat penyaluran pembiayaan di segmen produktif turun 8% di bulan Juni 2024.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat kinerja kurang memuaskan terkait penyaluran pembiayaan di segmen produktif. 

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyatakan bahwa penyaluran piutang ke segmen produktif atau UMKM tumbuh melambat, atau jika dibandingkan periode Juni tahun lalu mengalami penurunan sebesar 8%. 

"Sampai dengan Juni tahun 2024, penyaluran piutang pembiayaan UMKM di CNAF mencapai Rp1,09 triliun atau turun 8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," katanya kepada KONTAN, Jumat (12/7). 

Kendati menurun, Ristiawan mengungkapkan pangsa pasar segmen ini masih cukup prospektif. Adapun kontribusi piutang pembiayaan UMKM di CNAF mencapai 11% dari total piutang pembiayaan di CNAF Rp9,60 Triliun pada Juni 2024.

Baca Juga: Pembiayaan Produktif MUF Mencapai Rp1,9 triliun per Juni 2024

Oleh sebab itulah, pihaknya masih cukup optimistis segmen ini mencatatkan kinerja positif kedepannya. Meski demikian Ristiawan cukup realistis dalam memasang target.

Di akhir tahun 2024, Ia membidik pertumbuhan pembiayaan segmen UMKM sebesar Rp 1,41 triliun atau tumbuh 4% jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yaitu Rp1,36 triliun.

Dalam rangka mencapai target pembiayaan itu, salah satu strategi CNAF adalah memberikan suku bunga yang bersaing dengan market melalui berbagai macam kanal penjualan yang dimiliki oleh CNAF.  

Sejalan dengan itu tetap menjaga kualitas portofolio seperti penggunaan sistem scoring dalam analisa pembiayaan serta penggunaan metode Risk Based Pricing.

Dengan demikian Direktur CNAF ini berharap peningkatan aset pembiayaan UMKM dapat sejalan dengan bertumbuhnya perekonomian Indonesia yang makin membaik di tahun ini.

Baca Juga: Batas Maksimum Pendanaan Produktif Bakal Jadi Rp 10 Miliar, Ini Kata Sejumlah Pemain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×