kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Commonwealth Life mencari 3.000 agen baru


Rabu, 22 Januari 2014 / 18:20 WIB
Commonwealth Life mencari 3.000 agen baru
ILUSTRASI. Mulas adalah salah satu efek samping terlalu banyak makan makanan pedas


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Commonwealth Life berencana menambah jumlah agen untuk memperbesar pertumbuhan bisnisnya. Manajemen mengatakan, selama ini sebagian besar perolehan premi masih disumbang distribusi alternatif.

Jalur alternatif yang menyumbang 70% perolehan premi ini termasuk jalur kerjasama dengan bank atau bancassurance, kerjasama dengan multifinance, dan pemberian manfaat pekerja atau employee benefit. Barulah sisanya disumbang oleh para agen.

David Ng, Agency Sales Director Commonwealth Life mengatakan, tahun ini bakal memperluas kanal distribusi keagenan. "Sebelumnya kami punya 10.000 agen, dan tahun ini kami berencana akan menambah 2.000-3.000 menjadi 13000 agen," kata David (22/1).

Penambahan agen diharapkan bisa mendongkrak perolehan premi perusahaan. Para agen mempunyai peran penting karena lewat merekalah perusahaan bisa efektif mendapatkan kepercayaan nasabah. Namun, David belum mau memaparkan target perusahaan tahun 2014.

Namun, kanal distribusi lain pun tetap akan digenjot. Pieter Wattimena, Director Alternative Distribution Channels commonwealth Life mengatakan, akan menambah kerjasama dengan lima bank lain untuk memperkuat distribusi bancassurance.

"Untuk kanal distribusi lewat bancassurance kami akan menambah lima bank untuk kerjasama, di antaranya Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan bank umum lokal," kata Pieter.

Adapun portofolio bisnis Commonwealth Life adalah 80% dari produk unitlink, sisanya produk tradisional. "Tahun ini kami menargetkan untuk pertumbuhan unitlink sendiri sekitar 20%," kata Peiter.

Nah, Pieter juga bilang kalau sampai saat ini dirinya dan manajemen tidak khawatir dengan hadirnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Menurutnya, itu adalah program pemerintah yang harus dipatuhi. Dia juga belum berencana membuat produk coordination of benefit dengan BPJS karena belum dibicarakan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×