Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Hal ini ditandai dengan terjaganya rasio NPL per Februari 2020 sebesar 2,37% (bank only). Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan menjelaskan, posisi ini malah sedikit lebih baik dibandingkan dengan periode Januari 2020 yang sebesar 2,38%.
Alhasil, pada kuartal I 2020 bank berlogo pita emas ini percaya diri rasio NPL maksimal akan berada di level 2,37% saja. "Bank Mandiri akan terus secara aktif memantau perkembangan terhadap beberapa debitur yang terdampak corona dan telah menyiapkan langkah-langkah pengendalian NPL," tegasnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/3).
Setali tiga uang, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan saat rasio NPL masih terbilang sama dengan periode kuartal I 2019 silam. Asal tahu saja, pada kuartal I 2019 lalu NPL OCBC NISP berada di posisi 1,8%.
Tak mau meremehkan dampak Covid-19 terhadap ekonomi, OCBC NISP juga mulai berhati-hati menyalurkan kredit sambil menjaga kualitas kredit agar tak memburuk. Parwati juga tak menampik bila kondisi ekonomi terus melambat maka bisa saja tren NPL bakalan meningkat tahun ini.
Baca Juga: Pencadangan perbankan bakal terkerek akibat wabah virus corona
"Peningkatan mungkin semakin terjadi apabila kondisi saat ini terus berlanjut," jelasnya.
Bukan cuma bank besar saja, bank kecil seperti PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) mengakui kalau kolektibilitas kredit menurun. Hanya saja, Direktur Kepatuhan BWS I Made Mudiastra menegaskan penurunan tersebut hanya terjadi di beberapa sektor dan belum terlalu signifikan.
Beberapa sektor yang kolektibilitas kreditnya menurun antara lain sektor manufaktur terutama perusahaan yang mengandalkan bahan baku ekspor. Di sisi lain, Bank BWS tetap optimis NPL bisa terjaga stabil di tahun ini yakni maksimal 1,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News