kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

DANA Gandeng Industri Film Perangi Judi Online lewat Agen+62


Kamis, 03 Juli 2025 / 23:31 WIB
DANA Gandeng Industri Film Perangi Judi Online lewat Agen+62
ILUSTRASI. Platform dompet digital DANA Indonesia berkolaborasi dengan industri perfilman dalam kampanye edukatif melawan bahaya judi online. Melalui film komedi aksi Agen+62 yang mulai tayang di bioskop pada 3 Juli 2025.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Platform dompet digital DANA Indonesia berkolaborasi dengan industri perfilman dalam kampanye edukatif melawan bahaya judi online. Melalui film komedi aksi Agen+62 yang mulai tayang di bioskop pada 3 Juli 2025, DANA mengusung pendekatan kreatif untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap ancaman perjudian digital yang terus berkembang.

“Selama ini, kami berupaya memberantas judi online melalui penutupan, pelaporan, dan edukasi. Upaya ini kami lakukan dengan bersinergi bersama pemerintah, regulator, tokoh masyarakat, dan kini industri perfilman,” ujar Director of Communications DANA Indonesia, Olavina Harahap dalam talk show Kolaborasi Lawan Judi Online – Perspektif Film dan Teknologi, Rabu (3/7).

Ia berharap, melalui film ini masyarakat lebih melek digital, waspada, dan siap menjadi agen perubahan untuk menciptakan ruang digital Indonesia yang bersih dan aman.

Film Agen+62 disutradarai oleh Dinna Jasanti dan diproduseri Orchida Ramadhania. Pendekatan komedi dipilih sebagai bentuk komunikasi yang relevan dengan masyarakat luas, terutama kalangan muda yang rentan menjadi sasaran judi online.

Baca Juga: DANA Bawa Posko Bantuan Keliling ke 16 Kota untuk Bantu Transaksi Pengguna Makin Aman

“Kami pilih genre komedi aksi karena humor dan komedi itu bentuk resiliensi orang Indonesia, simbol kekuatan kita sebagai bangsa. Justru lewat cara itu, kita bisa membicarakan hal-hal yang sulit,” jelas Orchida.

Pemeran utama Agen+62, Rieke Diah Pitaloka, juga menyampaikan pentingnya pendekatan seni sebagai sarana membangun kesadaran kolektif.

“Aku selalu berkeyakinan seni adalah cara terbaik untuk membangun kesadaran. Membangun kesadaran ini dengan melibatkan orang di dalamnya tanpa harus meneriakinya. Dalam kaitannya menanggapi isu ini, kalau hanya mengandalkan satu sampai dua institusi negara rasanya tidak mungkin. Cara terbaik adalah dengan menggerakkan semua pihak, termasuk lembaga keuangan, perbankan, atau seperti DANA ini,” ujarnya.

Dalam mengedukasi pengguna, DANA juga menghadirkan inovasi teknologi seperti DANA Protection yang dilengkapi fitur Scam Checker, terhubung ke Aduan Nomor Komdigi, serta fitur Smart Friction yang bertindak sebagai sistem deteksi dini saat pengguna hendak mengirim dana ke nomor terindikasi penipuan.

Teknologi ini terbukti efektif. Lebih dari 6 juta pengguna mengakses DANA Protection setiap bulan dan terdapat lebih dari 60 ribu pencarian nomor mencurigakan melalui Scam Checker. Selama 2025, lebih dari 8.000 konten perjudian telah dilaporkan DANA ke Kominfo.

Baca Juga: DANA dan Trimegah Sekuritas Luncurkan Fitur Pembelian SBN Ritel

Teguh Arifiyadi, Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital yang turut hadir dalam talkshow tersebut menekankan bahwa edukasi masyarakat menjadi aspek paling krusial dalam pemberantasan judi online.

“Pergerakan situs judi online ini masif, lima tahun terakhir sebelum 2023, jumlah situs judi online yang diblokir itu sekitar 800 ribu per tahun. Sekarang, dalam setahun bisa di atas tiga juta. Uniknya, bagi para pemain judi, mereka tidak merasa menjadi korban. Maka, kuncinya adalah pada kesadaran penggunanya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan walaupun berjuta-juta situs atau aplikasi telah diblokir, jika tidak ada kesadaran kolektif dari penggunanya, maka tidak akan bisa terselesaikan isu ini. 

“Kesadaran dimulai dari edukasi, misalnya, menonton film ini, lalu kemudian tergerak kesadarannya. Kebutuhan akan regulasi terkait judi online ini pun menjadi urgensi yang harus dilakukan secara komprehensif dan cepat. Penanganan judi online ini tidak hanya tanggung jawab satu pihak, tapi jadi kerja bersama kita semua,” jelasnya.

Baca Juga: Dukung Inovasi BI, DANA Luncurkan Fitur QRIS Tap untuk Berbagai Transaksi

Selanjutnya: Wall Street Cetak Rekor Kamis (3/7), Nvidia Nyaris Tembus Kapitalisasi US$ 4 Triliun

Menarik Dibaca: Ini 25 Best Workplaces Indonesia Indonesia 2025 versi Great Place To Work

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×