Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan investasi industri asuransi jiwa di tahun ini diprediksi mulai membaik seiring kondisi pasar modal yang dinilai lebih baik dibandingkan tahun ini.
Hingga kuartal I-2021, tren kenaikan dana kelolaan sudah tampak. Melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2021, investasi industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 15,63% yoy menjadi Rp 487,6 triliun. Di periode yang sama sebelumnya, investasi industri tercatat sebesar Rp 421,30 triliun.
Dari data tersebut, terlihat kontribusi terbesar berasal dari instrumen reksadana yang nilainya mencapai sekitar 34% dari total investasi. Disusul dengan instrumen saham yang memiliki kontribusi sekitar 28%.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan tren kenaikan ini masih dapat berlanjut hingga akhir tahun. Optimisme itu datang karena beberapa sektor bisnis mulai berjalan normal seiring dengan program vaksinasi dari pemerintah.
Baca Juga: Hingga akhir tahun lalu, utang klaim Jiwasraya sentuh Rp 20 triliun
“Namun di kuartal II ini kemungkinan bisa turun karena IHSG juga turun di periode ini,” ujar Togar kepada Kontan.co.id.
Meskipun optimistis investasi bisa meningkat, Togar mengakui masih ada kemungkinan kondisi bisa berbalik seperti saat awal-awal pandemi.
“Kalau pandemi Covid ini malah justru semakin banyak yang terdampak,” tambah Togar.
Peningkatan dana investasi juga dialami oleh salah satu pemain asuransi jiwa yaitu PT Asuransi Jiwa Sequis Life. Hingga kuartal I-2021, perusahaan telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,04% yoy menjadi Rp 18,2 triliun.
Hingga akhir Maret 2021, kontribusi positif di Sequis Life datang dari kinerja investasi aset saham dalam denominasi USD yang meningkat 10,4% ytd. Dilanjutkan dengan aset obligasi rupiah yang juga tumbuh 2,8% ytd dan aset obligasi USD naik sebesar 1,6% ytd. Sementara itu, kinerja investasi aset saham rupiah masih tercatat negatif 3,6% ytd.
“Hal ini tidak terlepas dari imbal hasil dan pergerakan harga pasar di sepanjang tahun. Selain itu, kinerja investasi terkait aset penyertaan langsung turut memberikan kontribusi positif bagi perusahaan,” ujar Chief of Investment Officer Sequis Life, Muhammad Umar Johan Sidik.
Johan juga optimistis secara fundamental tren positif masih terlihat dari kinerja saham dan obligasi di Indonesia dikarenakan akselerasi vaksin gotong-royong diperkirakan bisa lebih menanjak pada semester II-2021. Meskipun, adapula kekhawatiran pelaku pasar atas faktor eksternal yaitu kenaikan imbal hasil US Treasury.
Baca Juga: Bisnis Asuransi Jiwa Siap Bangkit
“Seiring analisa konsensus bahwa tren hasil investasi saham akan lebih prospektif, kinerja investasi berbasis saham milik Sequis diproyeksikan tumbuh lebih tinggi baik di tahun ini maupun hingga 3 tahun ke depan,” tambah Johan.
Selain Sequis, PT Asuransi Allianz Life Indonesia juga mengalami peningkatan untuk dana kelolaan investasi mencapai sekitar 17,24% di kuartal I-2021. Pertumbuhan tersebut dinilai seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang semakin bergerak lebih positif setelah pada tahun lalu mengalami koreksi 5,32%.
“Kami tetap optimistis terhadap perkembangan dana kelolaan investasi kuartal mendatang karena perkembangan ekonomi Indonesia telah bergerak ke arah yang lebih positif terutama kondisi Covid-19 yang terkontrol dengan adanya distribusi vaksin,” ujar Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti.
Selanjutnya: OJK Siapkan Regulasi untuk Agen Asuransi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News