Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kendati kinerja pasar modal Indonesia menurun sejalan dengan perlambatan ekonomi di tanah air, dampaknya terhadap Dana Pensiun (Dapen) Pertamina tergolong kecil. Dapen Pertamina menghitung, selama tujuh bulan ini dana kelolaannya hanya terpangkas 2% saja.
Helmi Kamal Lubis, Direktur Utama Dapen Pertamina mengatakan, dibandingkan akhir tahun 2014 dengan dana kelolaan mencapai Rp 10 triliun, pada posisi hari ini (13/8) dana kelolaan tercatat sebesar Rp 9,8 triliun atau terkoreksi 2%. "Hingga akhir tahun, kami menargetkan dana kelolaan Rp 10,4 triliun," kata Helmi pada Kamis (13/8).
Terkoreksinya dana kelolaan Dapan Pertamina terjadi karena gonjang ganjing pasar modal sejak awal tahun. Kondisi ini, kata Helmi, diyakini akan kembali normal setelah perusahaan berupaya melakukan restrukturisasi organisasi investasi.
Restruktrisasi itu antara lain dengan penempatan keranjang investasi yang lebih aman. Misalnya, tahun ini Dapen Pertamina hanya membeli obligasi yang diterbitkan pemerintah. Plus sejumlah rencana perusahaan menggemukkan hasil perolehan investasi bagi pensiunan.
Dapen Pertamina juga menjajaki kerja sama dengan institusi keuangan lainnya dalam menyiapkan peluang usaha waralaba bagi para pensiunan. Peluang waralaba ini ditujukan bagi 46.000 pensiun Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News