Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Eastspring Investments Indonesia boleh unjuk gigi. Dana kelolaan manajer investasi afiliasi PT Prudential Life Assurance tersebut tembus hingga Rp 51,14 triliun pada akhir tahun lalu. Itu berarti bertumbuh 33,7% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.
Riki Frindos, Direktur Utama Eastspring mengatakan, pertumbuhan dana kelolaan ditopang oleh kinerja reksadananya yang mampu melampaui indeks, didukung strategi dan pengelolaan investasi yang disiplin.
"Tim investasi kami terdiri dari profesional investasi berpengalaman dan merupakan salah satu tim investasi terbesar di industri reksadana Tanah Air," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (22/1).
Sampai akhir tahun lalu, Eastspring tercatat mengelola dua reksadana berbasis saham, dua reksadana pendapatan tetap dan satu reksadana pasar uang. Eastspring Investment Alpha Navigator misalnya, berhasil memberikan return 41,15% sejak diluncurkan 29 Agustus 2012 silam sampai 31 Desember 2014.
Eastspring Investments Value Discovery menghasilkan return 18,37%. Eastsprings Investments Yield Discovery dan Eastspring Investments Cash Reverse memberikan return masing-masing 10,32% dan 10,20%. Sementara Eastspring Investments IDR High Grade berkontribusi negatif 0,27%.
Kendati demikian, Riki melanjutkan, pihaknya tetap optimis menatap tahun kambing kayu ini. Menurut dia, setelah melewati tahun 2014 yang penuh tantangan politik, tahun ini adalah mengamati bagaimana eksekusi dari pemerintahan baru akan reformasi yang diharapkan.
"Secara umum, tahun ini memberikan peluang yang baik untuk dunia investasi, namun demikian tentu perlu dicermati beberapa gejolak jangka pendek yang mungkin muncul baik dari dalam maupun luar negeri. Harapan kami, dana kelolaan terus bertumbuh," imbuh dia.
Untuk menopang kinerja tahun ini, Eastspring berancang-ancang menelurkan produk reksadana baru. Saat ini, pihaknya tengah meracik beberapa produk untuk melengkapi ragam produk yang sudah ada.
"Mengenai kapan, pastinya akan mempertimbangkan banyak hal mulai dari kondisi pasar, permintaan pasar dan perizinannya di regulator. Kami akan menyampaikan pada saat penerbitannya nanti," ujarnya, enggan merinci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News