Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Tingginya gejolak di pasar saham membawa dampak pada penyusutan dana kelolaan manajer investasi. Panin Asset Management turut terkena imbasnya.
Rudiyanto, Head of Operation and Business Development Panin Asset Management mengungkapkan, dana kelolaan Panin per 31 Juli 2015 tercatat sebesar Rp 10,7 triliun. Jumlah tersebut tidak termasuk kontrak pengelolaan dana (KPD). Dana kelolaan ini menyusut 11,3% dibandingkan akhir Juni sebesar Rp 12,065 triliun.
Penyusutan dana kelolaan ini disebabkan oleh koreksi yang melanda pasar saham. Untuk diketahui, sebesar 77% dana kelolaan Panin di parkir di instrumen saham. Alhasil, dana kelolaan Panin turut terkena imbas tekanan pasar saham.
"Kami memang fokus pada reksadana saham dan campuran, sehingga penurunan pasar saham turut berimplikasi terhadap dana kelolaan. Selain itu, penurunan dana kelolaan juga disebabkan oleh pencairan dana oleh investor yang khawatir," terang Rudiyanto kepada KONTAN, Senin (31/8).
Dari total dana kelolaan sebesar Rp 10,7 triliun, Rudiyanto merinci, porsi reksadana saham merupakan yang paling besar, yakni Rp 8,3 triliun. Reksadana campuran menduduki urutan kedua dengan dana kelolaan sebesar Rp 1,5 triliun.
Reksadana pendapatan tetap memiliki porsi Rp 248 miliar, dan reksadana penyertaan terbatas sebesar Rp 556 miliar. Sisanya adalah reksadana pasar uang sebesar Rp 20 miliar.
Hingga akhir tahun, pihaknya masih optimistis dengan target dana kelolaan sebesar Rp 16 triliun-Rp 17 triliun. Sejauh ini, Panin belum merevisi target tersebut dan masih berharap kondisi pasar saham akan terus positif hingga penghujung tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News