kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.342.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana Kelolaan Sejumlah Bank Kustodian Semakin Membesar


Rabu, 29 Mei 2024 / 19:47 WIB
Dana Kelolaan Sejumlah Bank Kustodian Semakin Membesar
ILUSTRASI. Bisnis bank di segmen jasa kustodian terus membesar. Hal ini seiring dengan literasi investasi pasar modal yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bisnis bank di segmen jasa kustodian terus membesar. Hal ini seiring dengan literasi investasi pasar modal yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 12,78 juta per April 2024. Jumlah ini meningkat 1,19% dari periode akhir tahun 2023 lalu. Dalam empat bulan pertama di tahun 2024 sudah bertambah  614.000 investor.

Sejumlah bank kustodian pun optimistis dana kelolaannya akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah investor tersebut.

PT Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya mencatat, dana kelolaan Assets Under Custody (AUC) per Desember 2023 mencapai Rp 7,9 triliun.

Sementara per April 2024 dana kelolaan mencapai Rp 8,5 triliun, artinya ada peningkatan sebesar 7,9% secara year to date (YTD). Adapun fee based income yang dihasilkan kustodin BTN pada 2023 mencapai Rp 1,3 miliar.

"Kami menargetkan kelolaan AUC sampai akhir tahun 2024 bisa mencapai Rp 9 triliun," ujar Corporate Secretary BTN, Ramon Armando kepada kontan.co.id, Rabu (29/5).

Baca Juga: Dapat Restu OJK, Bank BTPN Resmi Jadi Bank Kustodian

Dalam memasarkan jasa kustodian, BTN melakukan kolaborasi antar unit kerja pengelola jasa kustodian dengan unit kerja terkait seperti Treasury, unit kerja pengelola nasabah. Selain itu juga berkoordinasi dengan manajer investasi yang menerbitkan reksradana. 

Setali tiga uang, asset under custody PT Bank Central Asia (BCA) juga tercatat mencapai lebih dari Rp 376 triliun per April 2024. Terjadi peningkatan sebesar 29% secara tahunan.

"Kami melihat tren bisnis bank kustodian masih akan tumbuh positif, selaras dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen investasi seperti reksa dana dan surat berharga," ungkap Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA. 

Hera mengatakan, BCA senantiasa berkomitmen memberikan layanan kustodian yang mengedepankan keamanan dan kenyamanan nasabah.

BCA memiliki jenis layanan jasa kustodian umum untuk penatausahaan surat berharga yang diterbitkan di Indonesia maupun luar negeri, serta jasa administrasi reksadana dan Kontrak Pengelolaan Portofolio Efek (KPD).

Layanan Kustodian BCA saat ini bekerja sama dengan lebih dari 30 Manajer Investasi dan mengadministrasikan lebih dari 300 produk investasi, di antaranya berupa reksa dana terbuka, reksa dana terproteksi, reksadana penyertaan terbatas, reksa dana ETF, serta kontrak pengelolaan portofolio efek.

"Kami juga melayani berbagai jenis nasabah institusi/individu lainnya untuk penatausahaan surat berharga yang dimiliki, baik untuk surat berharga yang diperdagangkan di dalam maupun di luar negeri," kata Hera.

Baca Juga: Perbankan Optimistis Jumlah RDN Meningkat, Bisa Dongkrak Sumber Dana dan Pendapatan

Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi juga menyampaikan, dana kelolaan kustodian Bank BJB terus tumbuh dengan baik. Terlihat per April 2024 posisinya sebesar Rp 13,9 triliun atau tumbuh 4,8% dari Desember 2023. Dana kelolaan tersebut mampu memberikan kontribusi fee base income Rp 2,6 miliar yang tumbuh 33% yoy. 

"Trennya sampai dengan akhir tahun ini kami melihat masih memiliki potensi yang cukup baik dimana kami pun memiliki strategi untuk meningkatkan dana kelolaan tersebut dengan melakukan pendekatan ke berbagai Manajer Investasi dengan kredibilitas yang baik dalam pengelolaan reksadana," jelas Yuddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×