Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beres-beres dana pensiun (dapen) BUMN menjadi salah satu fokus yang dilakukan Kementerian BUMN tahun ini. Sebelumnya, disebutkan ada kebutuhan tambahan modal sekitar Rp 12 triliun untuk dapen BUMN ini.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan ada dua solusi yang bisa dilakukan terkait penambahan modal tersebut. Dimana, itu tanggung jawab dari masing-masing dapen untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Pertama, perusahaan pendiri perlu melakukan top up untuk modal dapen-dapen yang dinilai kurang tersebut. Kedua, bisa melakukan dengan cara penjualan aset-aset. “Atau apa untuk memperbaiki kinerja,” ujar Erick, Rabu (3/5).
Baca Juga: BNI Gandeng Semen Padang Kelola Dana Pensiun
Seperti diketahui, ada berapa jumlah dapen yang saat ini tergolong sangat kekurangan modal. Setidaknya, ada 65% dapen BUMN yang dinilai bermasalah berdasarkan dari RKD-nya.
Lebih lanjut, Erick bilang saat ini juga sedang dilakukan konsolidasi dan pembuatan kebijakan soal pengelolaan dapen. Dimana, targetnya akan dirampungkan tahun ini. “Transisi tiga sampai lima tahun tergantung kondisi masing-masing dapen tapi kalau konsolidasi dan policy tahun ini,” jelasnya.
Erick menjelaskan rencana penggabungan pengelolaan dapen-dapen BUMN ini bertujuan agar lebih jelas karena dikelola oleh ahlinya.
Baca Juga: Bahana TCW Mendapat Mandat untuk Mengelola Dana Pensiun BUMN
“Jadi investasinya juga beneran, jangan bohongan. Kasus-kasus dapen itu banyak yang korupsi,” tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Bahana TCW Investment Management Novianita Pertiwi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima mandat dari Kementerian BUMN untuk mengelola investasi dapen BUMN sejak awal tahun 2023.
Hanya saja, saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan Kementerian BUMN dan Dapen BUMN itu sendiri.
Vivi bilang jika mandat tersebut sudah bisa dijalankan, nantinya Bahana TCW hanya akan mengelola portofolio investasi dan menunggu mandat selanjutnya apakah nanti semua dana pensiun milik BUMN akan dikelola semuanya oleh Bahana TCW.
“Dari kitanya sudah persiapkan strategi terus ibaratnya sumber daya sudah kita siapkan juga, termasuk tim internal,” ujar Vivi, panggilan akrab Novianita (13/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News