kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DANA Siap Jadi Pionir Implementasi SNAP Tahun Depan


Selasa, 21 Desember 2021 / 13:39 WIB
DANA Siap Jadi Pionir Implementasi SNAP Tahun Depan
ILUSTRASI. Fitur?Bill Payment dan Kirim Uang di aplikasi DANA


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

Novyanto, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia mengatakan, kerangka kebijakan sistem pembayaran BI dibangun atas tiga pilar. Pertama, kebijakan harus mengarahkan pada industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif.

Kedua, harus berlandaskan praktik pasar yang sehat, efisien, dan wajar dalam penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Ketiga, harus menjamin adanya integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas secara aman dan andal dalam konteks penyelenggaraan infrastruktur.

Open API (application programming interface) Pembayaran menjadi bagian penting dalam mewujudkan tiga pilar sistem pembayaran tersebut.

“Implementasi SNAP dapat mengurangi fragmentasi industri dan mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan, mendorong interlinkage antara PJP bank, PJP non-bank, dan non PJP, serta meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Dari sisi konsumen, implementasi SNAP memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi, meningkatkan opsi produk layanan berbasis customer experience, dan membuat biaya transaksi menjadi lebih terjangkau,” kata Novyanto.

Tata Martadinata, Head of Product and Technology Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), mengatakan Open API bukan sesuatu yang baru di Indonesia dan sudah diimplementasikan oleh banyak pihak baik bank maupun non-bank.

Namun, belum ada standardisasi Open API mengingat fitur transaksi selalu berkembang mengikuti kebutuhan industri sistem pembayaran.

Tantangan berikutnya dalam implementasi SNAP adalah penggunaan standar keamanan yang beragam dan belum merata antar penyedia jasa pembayaran. Selain itu, perlu juga disiapkan mitigasi kejahatan siber terkait dengan penerapan Open API.

Dari sisi perlindungan konsumen, diperlukan pengelolaan data yang baik karena model kerja sama bisnis yang terus berkembang melibatkan banyak pihak yakni penyedia API dan end user.

“Standardisasi Open API dikelompokkan menjadi 22 fitur, yang mana terdiri dari 5 fitur dasar meliputi registrasi, informasi saldo, riwayat transaksi, transfer kredit, dan transfer debit. Terlepas dari tantangan yang dihadapi, standardisasi open API sangat diperlukan karena akan mendorong interkoneksi, interoperabilitas, dan kompatibilitas penyelenggara open API pembayaran, sehingga meningkatkan efisiensi," papar Tata.

Menurutnya. implementasi SNAP juga memperluas kesempatan pelaku industri untuk bekerja sama dan mendorong potensi inovasi produk serta layanan yang consumer centric. Sementara bagi konsumen, bisa menjadi alternatif sarana pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan andal sesuai preferensi konsumen terhadap layanan keuangan digital.

Baca Juga: Begini Cara Membeli Token Listrik di Aplikasi DANA

Hafiz Arraja, Head of Engineering Bukalapak, mengatakan, masyarakat yang menginginkan a fair economy bisa mendapatkannya dengan adanya SNAP.

Di Bukalapak, yang meagusung misi “a fair economy for all”, pihaknya menghadapi tantangan terkait teknologi yang tidak murah, mudah dan cepat, lalu masalah infrastruktur dan yang terakhir adalah inklusi keuangan.

"SNAP merupakan semacam kombinasi antara teknologi dan infrastruktur. SNAP memberikan kemudahan untuk menciptakan teknologi dan infrastruktur yang tidak terjangkau ini guna mencapai inklusi finansial,” katanya.

Fajar Ujian Sudrajat, Vice President Application Management and Operation Division BRI, menyatakan kesiapan BRI untuk mengimplementasikan SNAP.

“Secara strategi untuk Open API, BRI memiliki brand yaitu BRI API yang mungkin akan terimplikasi cukup besar untuk mengikuti SNAP sehingga konektivitas ke para pihak menjadi lebih cepat. Security, privacy, dan reliability menjadi faktor kunci tantangan dalam era open banking,” ucap Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×