Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) akan melakukan aksi korporasi dalam rangka peningkatan permodalan pada 2020. Bank ini berencana melakukan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement yang diserap oleh PT Danadipa Artha Indonesia. BKE akan menerbitkan 100 juta saham seri B.
Berdasarkan prospektus ringkas private placement Bank BKE yang terbit hari ini, Kamis (12/12), Danadipa tercatat sebagai salah satu pemegang saham bank BKE dengan kepemilikan saham 21%. Tahap pertama, perusahaan ini akan mengakuisisi kepemilikan Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesi (IKP-RI) di BKE sekitar 25,43% dan saham Recapital sebesar 19,68%.
Setelah akuisisi rampung maka nantinya Danadipa akan menjadi pengendali saham Bank BKE dengan kepemilikan sebesar 92,63%. Sisanya akan dimiliki oleh Reliance Sekuritas sebesar 4,47%, PT Koin Investama Nusantara 2,16%, Dana Pensiun Jasa Raharja 0,75%, Dana Pensiun Asuransi Jasa Indonesia 0,25%, dan Koperasi Pegawai BKE 0,16%.
Baca Juga: Mengintip rencana bisnis bank kecil di tahun depan
Saat ini jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Bank BKE sebanyak 27,81 juta saham atau dengan nilai Rp 278 miliar. Adapun tujuan akuisisi dan penambahan modal yang dilakukan Danadipa di bank ini bertujuan untuk bisa melebarkan ekspansinya menjangka industri pertanian dan sektor perkebunan yang kurang terlayani dengan menyediakan layanan perbankan bagi petani kecil menengah dan perkebunan.
Danadipa merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum RI. Saham Danadipa dimiliki oleh PT Danateck Gemilang Prakasa dengan modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 167,16 miliar. Sebelum melakukan akuisisi dan penambahan modal di Bank BKE, perusahaan ini akan memperkuat struktur permodalan menjadi Rp 1,39 triliun dengan masuknya Turbo Cash Hong Kong Limited sebagai investor.
Bank BKE akan melakukan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Januri 2020. Berdasarkan ketentuan peraturan perusahaan, jika pemegang saham minoritas Bank BKE tidak menyampaikan keberatan atas akuisisi dalam tujuh hari sebelum panggilan RUPSLB maka dianggap sudah menyetujui rencana akuisisi.
Baca Juga: Bank BKE Ekspansi ke Layanan Digital
RUPSLB akan digelar pada 28 Januari 2020. Adapun perkiraan izin efektif dari OJK akan diperoleh akhir Januari 2020 dan penandatanganan akta akuisisi akan dilakukan pada Februari 2020.
Per September 2019, aset Bank BKE tercatat sebesar Ro 4,68 triliun, naik dari Rp 4,47 triliun pada Desember 2018. Pendapatan bunga bersih mencapai Rp 116,3 miliar. Bank ini tercatat merugi sebesar Rp 24,9 miliar pada kuartal III 2019. Padahal per Desember 2018 masih membukukan laba bersih Rp 18,09 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News