kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

Danamon gandeng IFC masuk di sektor agrobisnis


Rabu, 17 Desember 2014 / 20:44 WIB
Danamon gandeng IFC masuk di sektor agrobisnis
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung mata uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di salah satu bank di Tangerang Sealtan, Rabu (18/11). /pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/18/11/2020.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dan International Finance Corporation (IFC) melakukan penandatanganan kerja sama dalam pengembangan dan model desain pembiayaan khususnya pada sektor agrobisnis di unit bisnis Danamon Simpan Pinjam (DSP). IFC berperan sebagai konsultan yang akan melakukan pendampingan meliputi pelatihan sumber daya manusia, pemahaman terhadap potensi agrobisnis, identifikasi peluang dan risikonya, serta meningkatkan perluasan jangkauan bisnis bank di sektor agrobisnis.

Kerja sama tersebut berjangka waktu tiga tahun dari periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2018.  Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Muliadi Rahardja, Satinder Pal Singh Ahluwalia, Pradip Chhadva, ketiganya Direktur Danamon dengan Sarvesh Suri, Country Manager, IFC Indonesia, Rabu (17/12).

Muliadi Rahardja, Direktur Danamon mengatakan, pihaknya menyambut baik kesepakatan kerja sama dengan IFC mendukungannya pengembangan dan melakukan pendampingan model desain pembiayaan khususnya sektor agrobisnis di Danamon Simpan Pinjam. "Kami berharap dengan kerja sama ini Danamon dapat menyalurkan pembiayaan ke sektor pertanian unggulan dengan pola terpadu dari hulu hingga ke hilirm,” katanya dalam siaran pers yang diterima KONTAN.

Sarvesh Suri, Country Manager IFC Indonesia mengatakan, agrobisnis merupakan sektor penting dalam penyerapan tenaga kerja bagi mereka yang berada di bawah garis kesejahteraan, dan sektor agrobisnis di Indonesia memiliki potensi yang besar namun masih kurang banyak mendapat perhatian dari insitusi keuangan.  "Danamon memiliki jaringan yang luas ke usaha mikro, kecil dan menengah di sektor agrobisnis.  Pendampingan kami akan memungkinan Danamon untuk meningkatkan dukungan terhadap pengembangan sektor agrobisnis di Indonesia," ujarnya.

Pada tahap awal, pelaksanaan kegiatan ini akan melibatkan 9 unit DSP di kantor wilayah Danamon di Malang, Bandung dan Medan. Kabupaten Malang akan menjadi pilot project,  dimana program akan dimulai pada Februari 2015.  Setelah tahap awal, program akan dilanjutkan di 81 unit DSP lainnya di wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara pada Maret hingga Desember 2015. Dengan demikian pada akhir tahun 2015 diharapkan sebanyak 90 unit DSP telah menjalankan program tersebut.

Sejak Desember 2010 Danamon Simpan Pinjam juga telah melakukan pembiayaan sektor agrobisnis untuk segmen usaha mikro kecil menengah dengan fokus komoditas seperti kelapa sawit, karet, kakao, jeruk perikanan darat dan peternakan ayam. Dari Desember 2010 hingga Oktober 2014 pembiayaan kepada segmen usaha mikro sektor agrobisnis tersebut mencapai Rp 1,9 triliun dengan jumlah nasabah sekitar 22 ribu melalui 234 unit DSP dari keseluruhan unit DSP sebanyak 1.079 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×