kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danamon bidik kredit mikro 15% di tahun depan


Rabu, 17 Desember 2014 / 19:09 WIB
Danamon bidik kredit mikro 15% di tahun depan
ILUSTRASI. Menarik, Ini Harga Mobil Honda Brio, HR-V, hingga City Terbaru di Juli 2023. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Danamon Indonesia memperkuat bisnis mikro di Danamon Simpan Pinjam (DSP). Perusahaan berencana mendirikan kios, layanan mobil, dan pendampingan untuk meningkatkan kredit mikro.

Muliadi Raharjda, Direktur Bank Danamon, mengatakan, potensi pembiayaan untuk mikro masih besar, seperti dari sektor perdagangan dan agrobisnis. Tahun depan, bank milik investor Singapura ini akan mendirikan kios DPS sebanyak 50 unit. Kios ini akan lebih kecil dari unit DSP yang memiliki jumlah tenaga kerja sekitar 10 orang. Rencananya, kios DPS ini akan menyasar pasar-pasar kecil pada daerah-daerah baru yang belum terjamah oleh unit mikro Danamon ini. Hingga saat ini, Danamon memiliki 1.079 unit DSP.

Tak hanya itu, Danamon juga berencana akan meluncurkan layanan mobil DSP pada tahun mendatang. Nah, mobil DSP ini bertugas sebagai “penjemput bola” ke pasar-pasar bagi pengusaha yang membutuhkan pembiayaan mikro.

“Kami memprediksi pertumbuhan mikro melalui DSP sebesar 10%-15% di tahun 2015,” kata Muliadi, Rabu (17/12). Target pertumbuhan ini terbilang agresif, karena perusahaan mencatat penurunan kredit mikro sebesar 1% menjadi Rp 19,66 triliun per kuartal III/2014, dibandingkan posisi Rp 19,82 triliun per kuartal III/2013.

Menurutnya, kredit mikro ini mengalir pada segmen perdagangan dan agrobisnis. Misalnya, porsi kredit mikro yang berasal dari agri memiliki ruang untuk tumbuh pesat, karena Indonesia kaya akan sektor agri seperti cokelat, karet, sawit, perikanan darat dan peternakan ayam. “Tahun depan, kami memproyeksikan pertumbuhan  kredit mikro di agrobisnis sebesar 20%,” ucapnya.

Saat ini, porsi kredit mikro dari segmen agrobisnis mencapai Rp 2 triliun dengan jumlah nasabah sekitar 22 ribu dari 234 unit DSP yang melayani khusus kredit mikro agrobisnis. Nah, guna memperlancar pembiayaan mikro ke segmen agrobisnis. Danamon bekerjasama dengan International Finance Corporation (IFC).

Kerja sama ini untuk pengembangan modal pembiayaan khusus pada sektor agrobisnis. IFC sebagai konsultan dan pendamping untuk pelatihan sumber daya manusia (SDM), dan identifikasi peluang dan risikonya. “Kerja sama ini berjangka waktu tiga tahun dari periode Januari 2015 sampai Desember 2018,” tambah Muliadi.

Sarvesh Suri, Country Manager IFC Indonesia menuturkan, sektor agrobisnis di Indonesia memiliki potensi yang besar, namun masih kurang banyak mendapatkan perhatian dari institusi keuangan. IFC mendukung program pendampingan kepada Danamon, karena bank ini memiliki jaringan yang luas pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah.

Pada tahap awal, pelaksanaan kerjasama Danamon dan IFC ini akan melibatkan 9 unit DSP di kantor wilayah Danamon di Malang, Bandung dan Medan. Pada Februari 2015, Kabupaten Malang akan menjadi pilot project. “Pendampingan ini akan mendatangkan potensi pembiayaan kredit mikro sebesar Rp 700 miliar selama tiga tahun,” tambah Muliadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×