Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Danareksa (Persero) menargetkan dapat mengantongi dana kelolaan sebesar Rp 23 triliun di tahun 2015 ini. Target tersebut mencerminkan pertumbuhan sekitar 40% dibanding pencapaian tahun lalu yang diperkirakan Rp 16,3 triliun – Rp 16,4 triliun.
Direktur Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, untuk merealisasikan target tersebut pihaknya bakal melakukan pembenahan. Seperti perbaikan dan peningkatan fund management, termasuk sumber daya manusia sampai ke tingkat direksi.
“Kami melakukan perbaikan-perbaikan sistem, manajemen dan peningkatan kemampuan. Selain itu, kami juga akan menerbitkan banyak produk reksadana baru di tahun ini. Dengan begitu, kami lebih memiliki daya saing di pasar,” ujarnya, Rabu (14/1).
Di sisi lain, Purbaya menjelaskan, iklim investasi tahun ini akan lebih cerah. Investor domestik akan lebih optimis masuk ke pasar modal lewat reksadana. Begitu pula investor asing yang tidak melihat return menjanjikan.
Di Eropa, misalnya, pemulihan ekonominya melambat, meskipun mulai membaik. Sementara, siklus bisnis di Amerika Serikat masih dalam fase ekspansi dan Jepang belum menunjukkan tren naik yang berkelanjutan.
Di Indonesia sendiri, menurut kajian Danareksa, neraca perdagangan dan transaksi berjalan diprediksi akan membaik dan berdampak positif pada nilai tukar rupiah maupun pasar modal. Suku bunga akan bertahan pada level 7,75% yang didorong oleh laju inflasi.
“Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih baik menjadi sekitar 5,3% - 5,4%. Inflasi cenderung stabil di sekitar 8% dan melandai di akhir tahun menjadi 5%. Kecenderungannya suku bunga BI juga berpeluang turun 25 basis poin,” terang Purbaya.
Yudistira Slamet, Head of Debt Research Danareksa menambahkan, dari sisi permintaan, kepemilikan investor asing di obligasi pemerintah akan terus meningkat. “Hal itu dikarenakan yield masih cukup tinggi dan harga yang relatif lebih atraktif,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News