kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Dapat Likuiditas Rp 55 Triliun, BNI Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Produktif


Minggu, 14 September 2025 / 13:26 WIB
Dapat Likuiditas Rp 55 Triliun, BNI Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Produktif
ILUSTRASI. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menegaskan bakal menyalurkan bantuan likuiditas dari pemerintah untuk kredit sektor produktif. KONTAN/Hendra Suhara


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menegaskan bakal menyalurkan bantuan likuiditas dari pemerintah untuk kredit sektor produktif. Di mana, BNI mendapat jatah likuiditas senilai Rp 55 triliun dari total Rp 200 triliun.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo bilang tambahan likuiditas ini akan memberi ruang lebih besar bagi bank berlogo 46 ini dalam menyalurkan kredit sesuai agenda pembangunan nasional.

Seperti diketahui, BNI memiliki Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 86,2% per Juni 2025. Kondisi likuiditas ini sejatinya sudah melonggar cukup signifikan jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu yang berada di level 94%.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Tempatkan Dana Rp 200 Triliun di Bank BUMN, Ini Respon BNI

“Dengan tambahan Rp 55 triliun, kapasitas pembiayaan kami akan semakin besar untuk mendukung sektor-sektor produktif,” ujar Okki dalam keterangan tertulis, Minggu (14/9).

Dengan tegas, Okki bilang BNI akan menyalurkan dana tersebut ke sejumlah sektor prioritas pemerintah, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), infrastruktur, energi terbarukan, serta pembiayaan hijau. 

Ia pun percaya arah penyaluran tersebut dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif dan mendukung agenda pembangunan jangka panjang.

Okki menambahkan pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan efektif. Bank juga berkomitmen menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

 

“Seluruh proses penyaluran pembiayaan akan tetap dijalankan secara selektif dengan prinsip kehati-hatian dan dilaporkan secara berkala kepada Kementerian Keuangan RI,” tandas Okki.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No 276 Tahun 2025 memutuskan untuk mengguyur lima bank milik negara atau Himbara dengan dana Rp 200 triliun. BNI menjadi salah satu yang mendapat jatah paling besar sama dengan Bank Mandiri dan BRI.

Selanjutnya: Perjalanan Karier Ricky Antariksa Terus Maju Berbekal Restu Ibu

Menarik Dibaca: Ini 10 Provinsi dengan UMR Terendah di Indonesia & Strategi Pintar Mengatur Gaji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×