Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku membeberkan strategi dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif. Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto mengatakan salah satu strategi yang diterapkan, yaitu terus berupaya untuk melakukan inovasi dan mengembangkan produk demi menyesuaikan kebutuhan pasar, serta melihat peluang untuk memperluas jangkauan ke berbagai sektor ekonomi yang memiliki potensi pertumbuhan positif.
"Modalku juga akan melanjutkan dukungan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang telah dilayani, sekaligus membuka peluang bagi sektor-sektor potensial lainnya, seperti kemitraan strategis dengan partner/asosiasi yang membutuhkan akses pendanaan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (25/4).
Baca Juga: Grup Modalku Salurkan Pendanaan Rp 70,5 Triliun per Kuartal I-2025
Lebih lanjut, Arthur menyampaikan Modalku memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung pertumbuhan sektor produktif, khususnya UKM. Modalku menyatakan tetap optimistis dapat meningkatkan jumlah penyaluran pendanaan ke sektor produktif pada tahun ini secara konsisten, dibandingkan dengan tahun lalu.
"Kami tentunya akan menjaga kesehatan portofolio agar tetap positif. Optimisme itu juga didasarkan pada potensi besar sektor produktif di Indonesia dan upaya berkelanjutan yang dilakukan Modalku," ungkapnya.
Sementara itu, Arthur juga membeberkan tantangan dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif, khususnya sektor UKM. Salah satu tantangannya adalah dari sisi literasi keuangan. Dia menyebut banyak pelaku usaha yang belum benar-benar memahami manfaat fintech lending sebagai solusi pendanaan untuk mengembangkan usaha.
"Oleh karena itu, masih banyak pelaku usaha yang ragu atau salah paham soal mekanisme pendanaan, biaya, dan cara mengelola modal dengan efektif," ucapnya.
Tantangan lainnya, Arthur menerangkan bisnis UKM juga bersifat dinamis dan kerap menghadapi tantangan fluktuasi ekonomi yang memengaruhi daya beli, serta cash flow bisnis. Alhasil, faktor itu juga dapat meningkatkan potensi risiko kredit macet.
Baca Juga: Modalku Berupaya Dorong Penyaluran Pembiayaan ke Luar Jawa Lewat Cara Ini
Meskipun demikian, dia mengatakan Modalku selalu menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) dengan manajemen risiko yang komprehensif dalam menyalurkan pendanaan ke sektor produktif.
Hingga saat ini, Arthur mengatakan Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 70 triliun melalui 5,2 juta transaksi untuk UKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Sebagai informasi, dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) periode 2023–2028, target untuk porsi pembiayaan produktif mencapai 40%-50% dalam rentang waktu 2025 hingga 2026.
Berdasarkan jawaban resmi Rapat Dewan Komisioner OJK, outstanding pembiayaan fintech lending ke sektor produktif dan/atau UMKM mencapai Rp 29,25 triliun atau sebesar 36,53% dari total outstanding pembiayaan industri pada Februari 2025.
Baca Juga: Modalku Beberkan Tantangan Penyaluran Pembiayaan ke Sektor Produktif
Selanjutnya: MD Entertainment (FILM) Siap Gelar Rights Issue, Terbitkan 989,77 Juta Saham
Menarik Dibaca: Bank Mandiri Realisasikan KUR Rp 12,8 Triliun, Mayoritas ke Sektor Produktif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News