kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dapen Bank Mandiri Catat Total Nilai Investasi Rp 10,19 Triliun per Semester I-2024


Kamis, 01 Agustus 2024 / 10:25 WIB
Dapen Bank Mandiri Catat Total Nilai Investasi Rp 10,19 Triliun per Semester I-2024
ILUSTRASI. Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) mencatat total nilai investasi pada semester I-2024 sebesar Rp 10,19 triliun.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) mencatat total nilai investasi pada semester I-2024 sebesar Rp 10,19 triliun. Direktur Dana Pensiun Bank Mandiri Abdul Hadie mengatakan porsi investasi paling besar saat ini masih pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN), yaitu porsinya sebesar 46,33%.

"Adapun nilai investasi di SBN sebesar Rp 4,62 triliun pada semester I-2024," ungkapnya kepada Kontan, Senin (29/7).

Setelah SBN, Hadie menyebut penempatan investasi terbesar di Obligasi Korporasi sebesar Rp 3,11 triliun atau memakan porsi 31,22% pada semester I-2024. Dia bilang perusahaan juga menempatkan investasi di instrumen saham, tetapi nilainya relatif kecil sekitar Rp 218 miliar atau sekitar 2,19% dari total investasi. 

Hadie menyampaikan nilai investasi di instrumen saham terbilang menurun. Dia bilang nilai investasi di saham turun 17,42% pada semester I-2024, dibandingkan posisi Desember 2023 yang sebesar Rp 264,75 miliar. 

Baca Juga: Investasi Saham di Dana Pensiun Terus Turun, Ini Penyebabnya

"Nilai itu juga menurun sebesar 37,79%, dibandingkan posisi Juni 2023 yang sebesar Rp 350,45 miliar," tuturnya.

Hadie menjelaskan penurunan investasi pada instrumen saham dilakukan karena return atau imbal hasil investasi dari instrumen saham dalam beberapa tahun terakhir sangat volatile. Ditambah secara rata-rata relatif lebih rendah dibandingkan instrumen pendapatan tetap. 

"Selain itu, dilakukan dalam rangka mengurangi dampak risiko volatilitas pasar yang terekspos dalam portfolio investasi. Hal tersebut dilakukan melalui strategi rebalancing portfolio sehingga pengembangan hasil investasinya tumbuh secara sustain," ujarnya.

Untuk ke depannya, Hadie mengatakan pihaknya akan tetap melakukan investasi pada instrumen saham. Namun, besarannya akan disesuaikan dengan prospek investasinya dan risiko yang terukur, serta dikelola oleh Manager Investasi. 

Baca Juga: Dapen Bank Mandiri Catat Dana Kelolaan Sebesar Rp 10,44 Triliun Per Mei 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×