kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Dapen BCA Tempatkan Investasi Terbesar di Instrumen SBN per Agustus 2025


Selasa, 23 September 2025 / 17:09 WIB
Dapen BCA Tempatkan Investasi Terbesar di Instrumen SBN per Agustus 2025
ILUSTRASI. Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun BCA (Dapen BCA/DPBCA) mencatat total investasi sebesar Rp 5,97 triliun per Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, porsi terbesar ditempatkan pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

Direktur Utama Dapen BCA Budi Sutrisno mengungkapkan, penempatan investasi di SBN mencapai 38% dari total portofolio.

"Porsi terbesar investasi pada instrumen SBN sebesar 38% dari total investasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/9/2025).

Baca Juga: Ini Strategi Investasi Dapen BCA Usai BI Rate Turun dan IHSG Capai Level Tertinggi

Menurut Budi, alokasi besar di SBN sejalan dengan ketentuan regulator yang mewajibkan minimal 30% dana pensiun ditempatkan di SBN.

Selain itu, SBN dipandang sebagai instrumen yang aman dengan jadwal jatuh tempo yang dapat disesuaikan dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun.

“Dengan demikian, instrumen ini mendukung stabilitas portofolio sekaligus menjaga kepastian arus kas,” tambahnya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan Dapen BCA menerapkan strategi diversifikasi yang seimbang.

Peluang investasi di pasar saham tetap dipantau meski porsinya terbatas, sementara penempatan pada instrumen likuid dipertahankan guna mendukung pembayaran manfaat rutin.

Baca Juga: Tambahan Likuiditas Himbara Berpotensi Tekan Bunga Deposito, Ini Strategi Dapen BCA

“Secara keseluruhan, alokasi portofolio tetap diarahkan dengan prinsip kehati-hatian, menekankan keseimbangan antara return investasi dan kebutuhan likuiditas untuk pembayaran manfaat pensiun,” kata Budi.

Selanjutnya: Jasindo Beberkan Tantangan Asuransi Konstruksi pada 2025

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Home Care Fair 16-30 September 2025, Mama Lemon-Molto Diskon 35%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×