Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test
JAKARTA. Perbankan kian gencar mengemukkan dana pihak ketiga (DPK). Termasuk Bank DBS Indonesia (DBSI) yang tahun ini mengincar DPK sebesar Rp 29,51 triliun. "Kami optimistis tahun ini DPK tumbuh 30% seiring pertumbuhan kredit yang juga sekitar 30%," kata Hendra Gunawan, Presiden Direktur DBSI, Rabu (23/6).
Berdasarkan laporan keuangan DBSI, pada akhir 2009 lalu porsi dana masyarakat di bank ini mencapai Rp 22,7 triliun. Hendra bilang, penyaluran kredit DBSI akhir tahun lalu sekitar Rp 14,9 triliun.
Dengan target pertumbuhan sekitar 30%, DBSI berharap kucuran kredit tahun ini mencapai Rp 19,37 triliun. Alhasil, loan to deposit ratio (LDR) DBSI bisa mencapai 65,63%, naik tipis dari LDR pada akhir 2009 sebesar 65,61%.
Hendra mengaku, rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) DBSI masih bagus, yaitu 2%. Meskipun angka tersebut lebih tinggi ketimbang NPL 2009 yang tercatat 1,23%.
Untuk menggenjot target-targetnya, DBSI akan semakin fokus pada layanan korporasi sembari terus mengembangkan layanan individual. "Di korporasi, misalnya, kami mengutamakan korporasi Indonesia meskipun kami bank dari Singapura," ujarnya.
Saat ini, DBS Bank Singapura -yang merupakan induk DBSI- tengah melakukan finalisasi untuk mendirikan perusahaan factoring (anjak piutang) di Indonesia. Semula, perusahaan tersebut ditargetkan meluncur pada kuartal I 2010. Tetapi, sampai saat ini izin dari Kementerian Keuangan belum juga turun.
Di layanan individual, DBSI akan menambah kerjasama jaringan Automatic Teller Machine (ATM). Setelah menggandeng ALTO, DBSI kini menjajaki kerjasama dengan jaringan ATM Bersama. Tahun ini, DBS juga berniat menggarap kredit konsumsi, khususnya kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit pemilikan rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News