kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demi ambisi menggenjot pembiayaan, BCA Syariah segera disuntik modal Rp 1 triliun


Sabtu, 27 Juli 2019 / 09:00 WIB
Demi ambisi menggenjot pembiayaan, BCA Syariah segera disuntik modal Rp 1 triliun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah berambisi memperbesar kemampuan dalam menyalurkan pembiayaan. Makanya, perseroan berharap bisa segera mendapat suntikan modal dari induk usaha.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih bilang pihaknya akan mendapat injeksi modal modal dari induknya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada kuartal III 2019 ini. 

Perseroan mengajukan suntikan modal sebesar Rp 1 triliun. Penambahan modal tersebut akan memperbesar kekuatan perseroan dalam menyalurkan pembiayaan. 

Baca Juga: Modal terus tergerus, BTN siap terbitkan obligasi dan rights issue

"Ini prosesnya sudah sampai ke regulator tinggal menunggu persetujuan saja. Kita harapkan kuartal III ini sudah masuk," katanya di Jakarta, Jumat (26/7).

Untuk menopang pertumbuhan dalam jangka panjang dan menengah, BCA Syariah akan merilis surat berharga setelah injeksi modal diperoleh. 

Oleh karena itu, bank ini akan fokus mengoptimalkan penyaluran pembiayaan suntikan modal dibanding dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Tambahan modal ini menjadi salah satu faktor yang membuat BCA Syariah yakin bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik di semester II. Perseroan optimis laba bersih dan penyaluran kredit bisa tumbuh dua digit tahun 2019 secara year on year (yoy).

Baca Juga: Fintech P2P lending sudah salurkan pinjaman Rp 44,8 triliun per Juni 2019

Untuk pembiayaan, sektor yang akan disasar BCA Syariah masih sama dengan semester I. Perseroan bahkan tidak menghindari sektor-sektor yang sedang jelek sekalipun. 

"Dari sektor yang jelek pasti masih ada satu dua pemain yang bagus yang bisa disasar," kata Rickyadi Widjaja, Direktur BCA Syariah.

Namun, dengan muncul berita gagal banyak utang beberapa perusahaan dimana yang teranyar dari Duniatex Group membuat BCA Syariah semakin berhati-hati dalam melakukan penyaluran pembiayaan ke nasabah baru.

Ricky bilang, perseroan tengah mengamati dampak dari perang Dagang Amerika Serikat (AS)- China terhadap bisnis di dalam negeri. Faktor global ini menurutnya akan membuat ekspor produk-produk China yang semula disalurkan ke AS akan dialihkan ke negara-negara lain. 

Baca Juga: Transaksi mobile banking perbankan makin ramai

"Jadi kami saat ini tengah berhati-hati menyalurkan kredit ke sektor yang berkaitan dengan tekstil dan baja karena itu merupakan salah satu ekspor terbesar China." tambah Ricky.

Selain itu, BCA Syariah juga terus meningkatkan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit ke sektor properti dan sektor komoditas karena harganya tengah melemah. Perseroan juga akan berhati-hati untuk melakukan take over kredit dari bank lain.

Adapun pembiayaan pembiayaan BCA Syariah per Juni 2019 masih ditopang segmen konsumer dengan porsi 76,6%, segmen konsumer 2,8%, dan segmen UMKM sebesar 20,7%.

Baca Juga: Beban bunga dan pencadangan membengkak, laba BTN tergerus 7,1% di semester I-2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×