Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Untuk pembiayaan, sektor yang akan disasar BCA Syariah masih sama dengan semester I. Perseroan bahkan tidak menghindari sektor-sektor yang sedang jelek sekalipun.
"Dari sektor yang jelek pasti masih ada satu dua pemain yang bagus yang bisa disasar," kata Rickyadi Widjaja, Direktur BCA Syariah.
Namun, dengan muncul berita gagal banyak utang beberapa perusahaan dimana yang teranyar dari Duniatex Group membuat BCA Syariah semakin berhati-hati dalam melakukan penyaluran pembiayaan ke nasabah baru.
Ricky bilang, perseroan tengah mengamati dampak dari perang Dagang Amerika Serikat (AS)- China terhadap bisnis di dalam negeri. Faktor global ini menurutnya akan membuat ekspor produk-produk China yang semula disalurkan ke AS akan dialihkan ke negara-negara lain.
Baca Juga: Transaksi mobile banking perbankan makin ramai
"Jadi kami saat ini tengah berhati-hati menyalurkan kredit ke sektor yang berkaitan dengan tekstil dan baja karena itu merupakan salah satu ekspor terbesar China." tambah Ricky.
Selain itu, BCA Syariah juga terus meningkatkan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit ke sektor properti dan sektor komoditas karena harganya tengah melemah. Perseroan juga akan berhati-hati untuk melakukan take over kredit dari bank lain.
Adapun pembiayaan pembiayaan BCA Syariah per Juni 2019 masih ditopang segmen konsumer dengan porsi 76,6%, segmen konsumer 2,8%, dan segmen UMKM sebesar 20,7%.
Baca Juga: Beban bunga dan pencadangan membengkak, laba BTN tergerus 7,1% di semester I-2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News