Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan teknologi, penggunaan layanan digital perbankan oleh nasabah pun kian tinggi. Tak terkecuali transaksi mobile banking (m-banking) bank raksasa.
Ambil contoh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang membukukan per semester I 2019 transaksi m-banking meningkat sebanyak 154,9% secara tahunan atau year on year menjadi 90 juta transaksi.
Baca Juga: Beban bunga dan pencadangan membengkak, laba BTN tergerus 7,1% di semester I-2019
Sementara itu, jumlah nasabah m-banking BNI juga terus meningkat dari tahun ke tahun menjadi 3,78 juta per akhir Juni 2019, naik dari periode setahun sebelumnya 2,02 juta atau naik 87,2% yoy.
Alhasil, total nilai atau nominal transaksi m-banking BNI pun terkerek naik sebesar 102,5% secara tahunan menjadi Rp 117 triliun.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasional BNI Dadang Setiabudi menuturkan saat ini pengguna m-banking yang berbasis jaringan data sudah mencapai lebih dari 30% dari seluruh nasabah perseroan.
Posisi ini menurutnya pun terus bertambah, sebagian merupakan nasabah pengguna sms banking yang berbasiskan jaringan pulsa. "Preferensi ini biasanya dipengaruhi kekuatan jaringan (pulsa atau data) di daerah tempat tinggal nasabah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/7).
Baca Juga: Sambil tunggu lampu hijau OJK, layanan gadai saham Pegadaian terus diuji coba
Adapun, dari jumlah tersebut menurutnya mayoritas transaksi nasabah mobile banking adalah untuk pembelian dan pembayaran tagihan, antara transfer, bayar tagihan seperti biaya listrik serta isi ulang (telekomunikasi dan uang elektronik).
Sadar akan kebutuhan teknologi mobile banking yang kian tinggi, bank berlogo 46 ini pun berencana melakukan pengembangan ke depan. "Tentunya disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan transaksi nasabah," lanjutnya.