Reporter: Dea Chadiza Syafina, Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Satu lagi bank asal Korea Selatan (Korsel) siap mencicipi manisnya bisnis keuangan di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima permohonan izin Shinhan Bank untuk mengakuisisi Bank Metro Express dan satu bank bermodal kecil lainnya, yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
OJK merestui ekspansi Shinhan Bank di Indonesia sebagai tindak lanjut dari kesepakatan bilateral antara Indonesia–Korsel. Akuisisi ini sejalan dengan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang akan dilakukan antara OJK dengan otoritas jasa keuangan di negara tersebut.
Nelson Tampubolon, Anggota Dewan Komisioner Bidang Perbankan sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, mengatakan, Shinhan Bank menyetujui permintaan OJK untuk mengakuisisi dua bank kecil di Indonesia. "Secara prinsip, Shinhan Bank mau mengakuisisi dua bank yang bermodal kecil. Kami memberi syarat, kalau mau masuk Indonesia maka harus mengakuisisi dua bank," katanya, Rabu (21/1).
Merujuk pada pernyataan Nelson, setidaknya ada tiga bank bermodal di bawah Rp 1 triliun yang berbasis di Bandung. Pertama adalah PT Bank Artos Indonesia yang memiliki aset Rp 767,64 miliar dengan modal inti Rp 105,77 miliar per November 2014.
Kedua, PT Bank Bisnis Internasional yang punya aset Rp 518,88 miliar dengan modal inti Rp 132,11 miliar. Ketiga, PT Bank Fama Internasional dengan aset Rp 961,35 miliar serta modal inti sebesar Rp 171,43 miliar.
Pernyataan Nelson dipertegas oleh Joni Swastanto, Kepala Departemen Informasi Perizinan OJK. Menurut dia, Shinhan Bank telah memasukkan izin ke OJK untuk mengakuisisi dua bank di Indonesia. "Bank Metro Express dan bank yang satu lagi belum diberitahu," tandasnya.
Bank Metro Express saat ini memiliki modal sebesar Rp 218,94 miliar per November 2014. Jumlahnya naik 2,34% dari November 2013 yang mencapai Rp 213,29 miliar.
Adapun dari sisi kinerja per November 2014, Bank Metro Express mencetak laba bersih Rp 12,20 miliar. Jumlahnya naik 21,08% dibandingkan periode sama 2013. Pencapaian itu ditopang pendapatan bunga bersih Rp 36,99 miliar.
Di saat yang sama, pertumbuhan kredit Bank Metro Express tercatat 4,18% menjadi Rp 547,18 miliar. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) bank ini melonjak 44,83% menjadi Rp 669,52 miliar.
Ketertarikan Shinhan Bank terhadap Metro Express sudah muncul sejak tahun 2012. Alasan bank asal negeri ginseng itu ingin memiliki bank di Indonesia karena potensi industri perbankan cukup besar. Saat ini, 99,99% saham Bank Metro Express dimiliki oleh Metro Panca Gemilang.
Kesepakatan bilateral
Sebelum Shinhan, bank asal Korea Selatan yang telah berekspansi ke Indonesia adalah Woori Bank. Selain itu, Hana Financial Group juga telah menggabungkan dua anak usahanya di Indonesia menjadi Bank KEB Hana.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad menyatakan, OJK akan segera menandatangani MoU dengan otoritas jasa keuangan di Korea Selatan. Langkah ini dilakukan lantaran adanya aksi korporasi masing-masing bank di kedua negara.
"Kami secepatnya akan tandatangani MoU dalam semester I-2015. Kami juga secepatnya akan menandatangani izin pembukaan kantor BNI (Bank negara Indonesia) di Korea Selatan," katanya.
Saat ini, BNI memang sibuk menghitung isi kocek untuk membiayai ekspansi usaha ke sejumlah negara, termasuk ke Korsel. Bank BUMN ini berniat mendirikan full branch di masing-masing negara tujuan ekspansi tersebut. Adapun alokasi dana untuk pemenuhan modal minimum pembukaan kantor cabang di luar negeri masing-masing US$ 10 juta hingga US$ 20 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News