Reporter: Andri Indradie | Editor: Johana K.
JAKARTA. Pemerintah tak berharap banyak terhadap kinerja perusahaan asuransi milik negara di tahun ini. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengestimasi, laba perusahaan asuransi BUMN di 2010 akan turun dibandingkan laba tahun lalu.
Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan, tahun ini pemerintah hanya menargetkan laba bersih perusahaan asuransi pelat merah sebesar Rp 4,1 triliun. Target laba ini lebih rendah 9,9% dari realisasi laba BUMN asuransi di 2009 sebesar Rp 4,55 triliun.
Biang kerok penurunan laba bukan lantaran anjloknya bisnis BUMN asuransi. Tapi, karena naiknya belanja modal alias capex yang akan dikeluarkan BUMN asuransi dalam memaksimalkan pelayanan publik. "Kenaikan capex membuat penurunan laba," kata Said, pekan lalu.
Kementerian BUMN menargetkan capex BUMN asuransi tahun ini naik 55% menjadi Rp 620 miliar dari Rp 400 miliar di 2009. Adapun biaya operasional diperkirakan melonjak 24,5% dari Rp 3,7 triliun pada 2009 menjadi Rp 4,61 triliun tahun ini.
Said berharap, capex yang besar membuat BUMN asuransi bisa meningkatkan pelayanan dan mempersiapkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Untuk itu, pemerintah akan memaksimalkan peran empat BUMN asuransi di sektor sosial. Yakni, PT Jamsostek, PT Taspen, PT Askes, dan PT Asabri.
Tahun ini, pemerintah juga tidak akan menarik dividen dari keempat perusahaan tersebut. Tujuannya, agar dividen bisa digunakan sebagai laba tertahan untuk menambah capex. "Namun, BUMN asuransi sektor komersial target labanya tetap naik," imbuh Said.
Selain memiliki perusahaan asuransi sosial, pemerintah juga punya empat BUMN asuransi lain yang bergerak di bidang komersial. Yakni, PT Asuransi Jiwasraya, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Jasa Raharja, dan PT Reasuransi Umum Indonesia.
Direktur Utama PT Askes
I Gede Subawa membenarkan, turunnya target laba BUMN asuransi di tahun ini merupakan bagian dari rencana pemerintah mewujudkan program SJSN. "Kami memproyeksi pendapatan premi akan naik. Saya kira BUMN asuransi lain juga akan tumbuh," katanya.
Dia bilang, Askes siap menyukseskan SJSN. "SDM kami sudah berpengalaman mengelola sistem jaminan dan asuransi kesehatan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News