Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN terus menyelesaikan susunan holding keuangan. Terbaru, pemerintah ingin PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ada di bawah holding keuangan Danareksa.
Nantinya BPUI ini rencananya akan menggabungkan aset manajemen unit masing-masing bank BUMN.
Ogi Prastomiyono, Direktur Mandiri bilang pembicaraan mengenai penggabungan aset manajemen unit (AMU) bank BUMN dalam satu entity BPUI masih dibahas.
"Belum dibicarakan detailnya, pemikiran menyatukan aset manajemen bank BUMN sudah ada," kata Ogi kepada kontan.co.id, Selasa (2/1).
Nantinya menurut Ogi dengan adanya anak usaha AMU ini bisa meningkatkan pendapatan masing-masing bank. Selain itu bank BUMN nantinya hanya akan mengelola aset bersih.
Sedangkan aset kotor dalam bentuk NPL akan dikelola anak usaha holding dalam bentuk AMU ini.
Iman Nugroho Soeko, Direktur BTN bilang pembentukan AMU ini akan menunggu pembentukan holding yang rencananya akan terbentuk pada semester 1 2018 ini.
Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI bilang nantinya pembentukan AMU di bawah holding keuangan ini akan memberikan efek positif ke bank BUMN.
"Efek bagus sekali, setiap ada kredit bermasalah yang ada di masing-masing bank jika disatukan dikelola oleh unit bisnis diluar bank akan bagus," kata Baiquni, Selasa (2/1).
Menurut Baiquni, pembentukan AMU ini merupakan inisiatif masing-masing bank. Diharapkan dengan ini maka NPL bank bisa mengalami penurunan.
BNI menargetkan tahun ini NPL bisa turun di bawah 2,7%. NPL ini berasal dari beberapa sektor seperti korporasi menengah dan ritel.
Suprajarto, Direktur Utama BRI bilang dengan adanya AMU ini maka penyelesaian kredit bermasalah akan terkonsentrasi di holding.
"Diharapkan bisa efektif di tahun ini," kata Supra, Selasa (2/1). Diharapkan tahun ini NPL BRI bisa di bawah 3%.
Maryono Direktur Utama BTN mengatakan dengan adanya anak usaha holding AMU ini maka bank hanya mengelola aset baik saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News