kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.607   58,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.189   7,16   0,61%
  • LQ45 855   3,40   0,40%
  • ISSI 305   2,09   0,69%
  • IDX30 440   0,74   0,17%
  • IDXHIDIV20 509   3,01   0,59%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 139   1,13   0,81%
  • IDXQ30 140   0,49   0,35%

Deswa Group Resmi Luncurkan Dewan Penasihat Medis Independen Pertama


Kamis, 16 Oktober 2025 / 19:59 WIB
Deswa Group Resmi Luncurkan Dewan Penasihat Medis Independen Pertama
ILUSTRASI. Deswa Integra Group resmi meluncurkan Dewan Penasihat Medis atau Medical Advisory Board (MAB) independen pada Kamis (16/10/2025)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deswa Integra Group resmi meluncurkan Medical Advisory Board (MAB) independen sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem klaim asuransi yang lebih transparan dan akuntabel.

CEO Deswa Integra Group Dedi Dwi Kristianto mengatakan, pembentukan MAB by Deswa sejalan dengan visi perusahaan untuk memperkuat tata kelola industri asuransi, sekaligus memenuhi regulasi yang mewajibkan setiap perusahaan asuransi memiliki dewan penasihat medis mulai tahun depan.

Baca Juga: AAJI Ungkap Tantangan dalam Pembentukan Dewan Penasihat Medis

“Tantangan utama industri asuransi saat ini adalah klaim dan fraud yang signifikan, yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat. MAB by Deswa dapat menjadi jembatan antara dunia medis, aktuaria, dan manajemen risiko, sehingga menciptakan industri klaim yang lebih sehat bagi semua pihak,” ujar Dedi dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Berdasarkan investigasi lapangan Deswa, dalam tiga tahun terakhir terdapat indikasi fraud pada 40%–55% kasus klaim asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia, dengan potensi kerugian industri mencapai Rp 2 triliun per tahun. Dari angka tersebut, sekitar 25%-27% fraud terjadi di asuransi kesehatan.

Dedi menjelaskan, kompleksitas pengelolaan klaim kini tidak hanya terjadi di level administrasi, tetapi juga dalam interpretasi medis.

Baca Juga: AAJI Menilai Dewan Penasihat Medis Dapat Memperkuat Proses Klaim di Industri

“Kalau dulu fraud banyak terjadi pada dokumen, sekarang justru berkembang di ranah medis dengan memanfaatkan celah perbedaan pemahaman antara dokter, rumah sakit, dan perusahaan asuransi,” jelasnya.

Karena itu, menurut Dedi, penanganan fraud kini membutuhkan pendekatan multidisiplin yang menggabungkan analisis medis, aktuaria, dan data analitik.

Saat ini, MAB Deswa melibatkan sekitar 40 tenaga ahli, termasuk dokter spesialis, ahli farmasi, dan aktuaria.

“Ke depan jumlahnya bisa bertambah, karena semakin banyak ahli tentu semakin baik,” tambah Dedi.

Ia menambahkan, sudah ada tujuh perusahaan asuransi yang berminat bergabung dengan MAB Deswa terdiri dari enam asuransi jiwa dan satu Third Party Administrator (TPA).

Dari jumlah tersebut, empat perusahaan lokal dan sisanya joint venture. Hingga akhir tahun, Deswa menargetkan 10–15 perusahaan akan berkolaborasi.

Baca Juga: Kehadiran Dewan Penasihat Medis Penting untuk Perkuat Tata Kelola Asuransi Kesehatan

Sementara itu, Nickolai Indrarajasa, Ketua MAB by Deswa, menjelaskan bahwa MAB merupakan dewan penasihat medis independen yang berperan memberikan second opinion, evaluasi klinis, dan kebijakan kesehatan berbasis data.

“MAB by Deswa bukan untuk menggantikan keputusan perusahaan atau regulator, melainkan menyediakan second opinion yang kredibel, berbasis data, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” ujar Nickolai.

Selanjutnya: 6 Tren Rumah Tahun 2026 Desain Berkarakter yang Akan Ramai Diterapkan, Simak

Menarik Dibaca: 6 Tren Rumah Tahun 2026 Desain Berkarakter yang Akan Ramai Diterapkan, Simak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×