kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Di akhir tahun imbal unitlink mulai membaik


Sabtu, 29 Desember 2018 / 15:50 WIB
Di akhir tahun imbal unitlink mulai membaik
ILUSTRASI. Unitlink


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati ujung tahun 2018, kinerja imbal unitlink mulai menunjukkan gelagat positif. Rerata imbal hasil asuransi berbalut investasi sampai bulan November mulai merangkak naik dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun tren ini belum berhasil membawa imbal unitlink keluar dari zona merah secara year to date.

Data Infovesta Utama mencatat, kinerja unitlink saham menjadi yang paling moncer selama bulan November 2018 dengan kenaikan 3,48% ketimbang pencapaian Oktober. Unitlink campuran juga menunjukkan kenaikan sebesar 2,25% dibandingkan posisi bulan sebelumnya.

Walaupun tak setinggi kedua jenis unitlink lain, return unitlink pendapatan tetap juga ikut naik selama bulan lalu, yakni setinggi 1,79%.

Meski tren positif, jika diakumulasi sejak awal tahun, rata rata imbal semua jenis unitlink masih minus. Unitlink saham menjadi yang paling buruk, masih minus 7,44%.

Sementara imbal jenis campuran tercatat minus 4,01% hingga sebelas bulan pertama tahun ini. Unitlink pendapatan tetap masih lebih baik, karena imbal hasil tercatat minus 0,7% year to date.

Lebih optimistis 

Senior Research Analyst Infovesta Praksa Putrantyo menyebut, imbal unitlink tak lepas dari membniknya kondisi pasar. Seperti IHSG yang meningkat 3,85% di November secara bulanan. Melihat tren bulan ini, kinerja unitlink diperkirakan bisa terus membaik. Sementara untuk 2019, peluang mencetak kinerja yang lebih baik dinilai cukup terbuka. "Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan mulai dari faktor global hingga pilpres," katanya baru-baru ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu optimistis, prospek pasar yang lebih baik bisa menjadi penarik minat masyarakat membeli produk ini di saat harga saham rendah. "Sekarang ini time to buy," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×