kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di masa pandemi, pengajuan KPR secara online diklaim masih ramai


Jumat, 02 Oktober 2020 / 09:49 WIB
Di masa pandemi, pengajuan KPR secara online diklaim masih ramai
ILUSTRASI. Pembangunan proyek perumahan di Tangerang, Selasa (8/9). KONTAN/Baihaki/8/9/2020


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) masih terbilang rendah. Menurut data Bank Indonesia (BI) per Agustus 2020 pertumbuhan KPR hanya sebesar 3,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 511,7 triliun. Relatif tidak bergerak dari pertumbuhan di bulan sebelumnya.

Padahal menurut data Bank Indonesia (BI) suku bunga kredit terus mengalami penurunan. Per Agustus 2020 misalnya rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 9,89%, turun 3 basis poin (bps) dibandingkan 9,92% di bulan sebelumnya. 

Tentunya, hal ini berkaitan dengan permintaan kredit yang ikut melemah, akibat perlambatan ekonomi domestik. Alhasil, perbankan memutar otak untuk mendorong KPR, salah satunya dengan mengoptimalkan teknologi digital. 

Baca Juga: Kredit empat bank pelat merah masih negatif, meski sudah ditopang dana PEN

PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang telah meluncurkan produk KPR digital lewat kolaborasi bersama Bukalapak, bertajuk Bukarumah. Sejatinya, program tersebut sudah diluncurkan perseroan sejak Juli 2020.  Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, animo masyarakat terhadap KPR masih cukup tinggi yakni 12.000 kunjungan per hari. 

Bank Mandiri juga memberikan bunga yang terbilang rendah untuk menggaet nasabah. Antara lain bunga mulai dari 4,59% dengan pilihan suku bunga fixed rate sampai 10 tahun. Serta DP ringan mulai dari 5% dan cashback hingga Rp 1 juta saat KPR cair. 

Executive Vice President Bank Mandiri Ignatius Susatyo menambahkan, dari jumlah pengunjung tersebut setidaknya Bank Mandiri sudah melakukan pencairan sebanyak 200 unit. Dengan rata-rata ticket size di kisaran Rp 500 juta. 

Pria yang akrab disapa Satyo ini menambahkan, penyaluran KPR di tengah pandemi terbilang lesu terutama di kuartal II periode Mei-Juni 2020. "Agustus kami sudah tumbuh. Mungkin pertumbuhannya baru sampai 1%-3% (di kuartal III 2020). Secara kuartalan naik hampir tiga kali lipat," katanya dalam Video Conference di Jakarta, Kamis (1/10). 

Baca Juga: Ada 2,4 juta pekerja yang tak dapat subsidi gaji, mengapa?

Dia optimistis, ke depan permintaan KPR akan berangsur meningkat. Terutama secara online. Sebab, saat ini menurutnya, pengajuan KPR secara online masih rendah alias hanya 20%-25% saja dari total pengajuan. Artinya, masih ada ruang pertumbuhan yang cukup besar. Sebagai informasi tambahan, per Juli 2020 suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Mandiri untuk KPR ada di level 10,20%. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×