Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang di industri multifinance mulai meredup di sisa tahun ini. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Oktober 2019, penerbitan surat utang multifinance turun 11,05% menjadi Rp 67,89 triliun.
Kepala Divisi Pemeringkatan Lembaga Keuangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo menjelaskan, meredupnya penerbitan surat utang tersebut karena multifinance sudah gencar menerbitkannya sudah sejak awal tahun.
“Biasanya, multifinance banyak menerbitkan surat utang di kuartal II pada kuartal selanjutnya cenderung lebih rendah sampai akhir Desember,” kata Hendro, pekan lalu.
Memang trennya naik ketika bulan Maret hingga April. Pada waktu itu, perusahaan pembiayaan juga mempunyai obligasi jatuh tempo yang mesti dibayarkan. Ketika sudah dilunasi mereka kembali menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan di bulan berikutnya.
Baca Juga: Pengamat: Punya bonus demografi, Korea incar pasar asuransi Indonesia
Jika multifinance menerbitkan di akhir tahun berarti untuk memenuhi kebutuhan bisnis tahun depan, misalnya untuk ekspansi. Pertimbangan mereka menerbitkan surat utang adalah tingkat bunga perbankan, obligasi serta kondisi pasar pembiayaan.
Ada sejumlah multifinance menerbitkan obligasi mendekati akhir tahun, seperti PT Mandala Multifinance Tbk dan PT Bussan Auto Finance. Mandala Multifinance menerbitkan obligasi senilai Rp 135 miliar yang merupakan bagian obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2019.